Banjarbaru (29/10) – Sebanyak 200 pesilat usia dini dan praremaja membanjiri Padepokan Perguruan Silat Nasional (Persinas) ASAD Kota Banjarbaru akhir pekan lalu. Mereka beradu kebolehan dalam Kejuaraan Pasanggiri dan Solo Kreatif yang digelar Persinas ASAD bekerja sama dengan DPD LDII Kota Banjarbaru pada Sabtu-Minggu, 25-26 Oktober.
Acara yang dipusatkan di Jl. Sidodadi 2, Loktabat Selatan ini menjadi ajang pembuktian hasil latihan intensif anak-anak mulai dari tingkat TK, SD, hingga SMP. Peserta dibagi dalam kategori usia dini I (TK-SD kelas 2) dan usia dini II (SD kelas 3-SMP kelas 1).
Ketua Persinas ASAD Kota Banjarbaru, Arif Anwar, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kompetisi, tetapi bagian dari upaya melestarikan Pencak Silat sebagai warisan budaya bangsa.
“Tujuan dilaksanakannya pasanggiri ini sebagai bentuk untuk melestarikan budaya dan cinta tanah air melalui pencak silat,” ujar Arif.
“Dengan diadakannya pasanggiri ini, setidaknya kami bisa mencari bibit unggul, kemudian menanamkan karakter cinta tanah air.” Imbuhnya.
Antusiasme terlihat jelas di antara ratusan peserta. Mereka tidak hanya datang dari satu tempat, melainkan dari berbagai Pimpinan Cabang (PC) LDII di seluruh Banjarbaru. Para dewan pelatih pun mengakui bahwa semangat para pesilat cilik ini telah membara jauh sebelum hari pelaksanaan.
Sejak jauh-jauh hari, mereka berlatih keras mempersiapkan jurus terbaik guna memberikan penampilan yang memukau di hadapan juri dan penonton.
Kejuaraan selama dua hari ini diharapkan mampu melahirkan bibit-bibit pesilat potensial yang akan membawa nama harum Banjarbaru di kancah nasional. (Lines Banjarbaru)




