Tanah Laut (7/8) – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tanah Laut, Anton Kuswoyo, menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan edukatif bertema Penguatan Moderasi Beragama dan Kerukunan Umat Beragama serta Perlindungan Anak dan Perempuan bagi pelajar SMA/sederajat se-Kecamatan Batibati, yang digelar di SMAN 1 Bati-Bati, pada Selasa, 16 Juli 2025.
Acara ini diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tanah Laut sebagai bagian dari upaya membentuk karakter generasi muda yang toleran, berjiwa kebangsaan, dan mampu hidup berdampingan di tengah masyarakat yang beragam.
Dalam pemaparannya, Anton Kuswoyo yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum FKUB Tanah Laut, mengajak para siswa untuk menumbuhkan semangat toleransi sejak dini serta menghindari sikap ekstrem dan eksklusif dalam beragama.
“Moderasi beragama bukan berarti melemahkan keyakinan, tetapi bagaimana kita bersikap adil, bijak, dan menghargai perbedaan. Ini adalah bekal penting bagi generasi muda agar dapat hidup rukun dan damai dalam keberagaman,” tegas Anton di hadapan puluhan pelajar.
Selain materi tentang toleransi dan moderasi beragama, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tanah Laut.
Irma Damayanti, perwakilan dari DP3AP2KB, memberikan penyuluhan tentang pentingnya perlindungan anak dan perempuan, terutama dari risiko pelecehan seksual dan bullying di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
“Anak-anak, khususnya perempuan, rentan menjadi korban kekerasan dan pelecehan. Kami ingin para pelajar menyadari pentingnya menjaga diri, memahami hak-hak mereka, dan berani melapor jika mengalami atau menyaksikan tindakan tidak pantas,” jelas Irma.
Kegiatan ini berlangsung dengan antusias dan penuh partisipasi aktif dari peserta. Para siswa terlihat antusias mengikuti materi, berdiskusi, dan mengajukan pertanyaan seputar tema yang disampaikan.
Panitia berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan secara berkala untuk memperkuat nilai-nilai karakter, wawasan kebangsaan, serta perlindungan anak dan perempuan di kalangan pelajar. (Lines Tala)