Tanah Laut (18/12) – Di sela-sela kesibukannya mengajar, seorang muballigh sekaligus warga LDII di Desa Asam-Asam, Kabupaten Tanah Laut, Jayarianto, memanfaatkan waktu luang dengan menanam cabai di samping rumahnya. Aktivitas yang awalnya hanya untuk mengisi waktu tersebut ternyata membuahkan hasil yang menggembirakan.
Jayarianto, pemuda berusia 19 tahun asal Tulungagung, Jawa Timur, menanam cabai di lahan pekarangan rumah dengan perawatan sederhana. Hasilnya, tanaman cabai tumbuh subur dan berbuah lebat, sehingga menarik perhatian warga sekitar.
Menurut Jayarianto, kegiatan menanam cabai berawal dari keinginannya untuk memanfaatkan waktu luang agar lebih produktif.
“Awalnya hanya iseng untuk mengisi waktu di sela mengajar. Saya tidak menyangka cabainya bisa tumbuh subur dan buahnya banyak,” ujar Jayarianto.
Ia menambahkan, perawatan tanaman dilakukan secara sederhana, seperti penyiraman rutin dan pemupukan secukupnya. Meski lahan terbatas, hasil panen yang diperoleh cukup memuaskan.
“Lahannya tidak luas, hanya di samping rumah. Tapi kalau dirawat dengan konsisten, ternyata hasilnya bisa bagus,” tambahnya.
Selain untuk konsumsi pribadi, sebagian hasil panen cabai tersebut juga dibagikan kepada warga sekitar. Jayarianto berharap, kegiatan sederhana ini bisa menginspirasi generasi muda agar memanfaatkan pekarangan rumah secara produktif.
“Kalau ada waktu luang, sebaiknya dimanfaatkan untuk hal positif. Bertani di rumah bisa membantu kebutuhan sehari-hari sekaligus melatih kemandirian,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua LDII Kabupaten Tanah Laut, Anton Kuswoyo, memberikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan oleh Jayarianto. Menurutnya, kegiatan tersebut mencerminkan nilai kemandirian dan kepedulian terhadap ketahanan pangan keluarga.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan saudara Jayarianto. Ini contoh nyata bagaimana generasi muda LDII mampu memanfaatkan waktu dan lahan yang terbatas menjadi sesuatu yang bermanfaat. Kegiatan seperti ini sejalan dengan semangat kemandirian dan ketahanan pangan yang terus kami dorong,” ujar Anton Kuswoyo.
Anton berharap, praktik sederhana tersebut dapat ditiru oleh warga LDII maupun masyarakat luas sebagai langkah kecil namun berdampak positif bagi lingkungan dan keluarga. (Lines Tala)



