Banjarbaru (12/11) – Keterbatasan fisik bukan menjadi halangan bagi Sadikin untuk mengukir prestasi, keterampilannya memanah mengantarkan pria kelahiran kabupaten Tapin itu meraih medali emas dalam ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) ke XVI di Papua.
Sadikin mampu menambah perolehan medali emas kontingen Propinsi Kalimantan Selatan dengan meraih medali emas dalam Cabang Panahan divisi recuve Jarak 70 meter.
Sejak kecil Sadikin menyandang disabilitas, Ia mengenakan kaki palsu sebeleh kiri namun kegemarannya berolah raga menjadikan Sadikin memiiki fisik yang kuat hingga berprestasi.
Sebelum menekuni olah raga panahan, pria yang memiki satu orang anak itu berprestasi dicabang olah raga renang dan angkat besi pada tahun 2009.
Ia cidera pada tahun 2018 dan memaksanya istirahat atas anjuran dokter, merasa tidak nyaman kalau harus istirahat meninggalkan kegemarannya, Sadikin beralih ke cabang panahan.
“Alhamdulillah justru dipanahan saya masih bisa berprestasi dan tetap bisa berolah raga” ujarnya kepada ldiikalsel.or.id melalui sambungan telepon selulernya dari Papua, Jum’at (12/11).
Dipanahan selain bisa menyalurkan kegemarannya juga bisa melatih Sadikin mengontrol emosi.
“Olahraga panahan bukan hanya fisik tapi bathin kita juga dituntut fokus dan pasrah serta ikhas dengan kehendak Tuhan” ujar Sadikin.
Ia merasakan semakin menginginkan kemenangan semakin takut akan kekalahan, kondisi ini akan mempengaruhi fokus atlit.
Sadikin yang mulai aktif mengikuti pengajian di LDII Banjarbaru itu mengaku mendapatkan ketenangan dan itu sangat berpengaruh pada performanya sebagai atlit panahan.
Keseharian Sadikin selain sebagai atlit panahan juga sebagai seorang pengajar di Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina Banjarbaru, “Alhamdulillah setelah lulus kuliah tahun 2016 tadi langsung mengajar di SLB Negeri, tapi masih sebagai tenaga honor mas” ujarnya lirih.
Masa kecil dilaluinya di panti hingga bisa menamatkan sekolah di SMA mengajarkannya untuk tidak gampang menyerah dengan kehidupan.
“Selalu semangat dan terus bergerak karena bergerak itu yang membuat kita berubah” pesan pria 31 tahun itu kepada sesama penyandang disabilitas fisik seperti dirinya.
Ia menyakini kalau terus berbuat positif Allah akan memberikan pertolongan.
“Berbuatlah yang positif dan bermanfaat untuk keluarga, orang banyak , agama dan bangsa” pungkasnya (ril)