Banjarmasin (21/11) – Revolusi industri 4.0 menggunakan kecerdasan buatan (artificial intellegent) sedangkan society 5.0 memfokuskan kepada komponen manusia sebagai pusatnya (human centered).
“Pada dasarnya Society 5.0 adalah implementasi Industri 4.0 berbasis masalah untuk solusi terhadap masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya layanan konsultasi medis yang dapat diakses dari rumah bagi lansia” Papar H.Dedi Supriatna, S.Pd, MT dalam seminar yang diselenggarakan KM FEBI UIN Antasari di Aula Kayuh Baimbai pada Minggu (21/11).
Dalam materinya yang berjudul Strategi dan tantangan pemuda di era Revolusi Industri 4.0 menuju era Society 5.0, Ia menjelaskan untuk menjawab tantangan society 5.0 diperlukan kecakapan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills, HOTS) yang kompleks, berjenjang dan sistematis.
“Masyarakat dituntut memiliki 4C: creativity, critical thinking, communication, collaboration. Manusia di era ini dituntut untuk lebih cepat menghasilkan solusi dalam memenuhi kebutuhannya, terus menggali informasi, serta menciptakan inovasi baru guna menunjang kelangsungan hidupnya” jelasnya lagi.
Disimpulkannya manusia di era ini dituntut bersikap dan berpikir maju dan harus mengikuti pola perkembangan zaman, namun tidak lupa dengan identitas bangsa Indonesia.
H. Dedi Supriatna sebagai Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Daerah Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Banjarmasin itu memaparkan saat ini satu dari empat penduduk Kalimantan Selatan adalah pemuda.
“Pemuda memiliki peran strategis bagi pembangunan masyarakat Indonesia yang berkualitas. Sebagai generasi penerus merupakan penanggung jawab dan pelaku pembangunan masa depan” tegasnya.
Kekuatan bangsa di masa mendatang menurutnya tercermin dari kualitas sumber daya pemuda saat ini. “Karena proporsinya yang relatif lebih besar dibanding penduduk lain, pemuda berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia” tutup pria yang juga ketua DPW LDII Kalimantan Selatan itu. (Ril)
keren pak dedi.
maju terus ldii kalsel