Tanah Laut (12/8) – Isu ketahanan pangan selalu menarik untuk dibahas. Karena menyangkut keberlangsungan kehidupan umat manusia di bumi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan suatu daerah ialah melakukan diverifikasi pangan lokal.
Diversifikasi pangan lokal yaitu upaya untuk memvariasikan sumber pangan agar tidak bergantung hanya pada padi saja. Tetapi menggunakan sumber pangan alternatif yang dapat tumbuh di daerah setempat. Sehingga dengan adanya diversifikasi pangan, kemungkinan kekurangan pangan dapat diminimalisir.
Dalam rangka mewujudkan program ketahanan pangan, Kepala Desa (Kades) Ambawang Kecamatan Batuampar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, mengajak Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Tanah Laut untuk mengembangkan sorgum di desanya. Hayatul Mursyida, Kades Ambawang, berharap bahwa di desanya kelak dikenal sebagai desa sentra sorgum.
Sementara itu Ketua DPD LDII Tanah Laut, Anton Kuswoyo, menyambut baik keinginan Kades Ambawang tersebut. Apalagi saat ini dirinya juga sedang melakukan penelitian disertasi tentang sorgum. Menurutnya sorgum cocok dikembangkan di Kabupaten Tanah Laut, baik sebagai sumber pangan maupun untuk pakan ternak.
“Biji sorgum dapat digunakan sebagai nasi sorgum untuk dikonsumsi layaknya nasi dari beras. Bahkan nasi sorgum cocok untuk penderita diabetes”, sebut Anton.
Anton juga menjelaskan bahwa dalam 100 gram sorgum mentah mengandung sekitar 330 kalori dan berbagai nutrisi penting lain, seperti: 11 gram protein, 3 gram lemak, 72 gram karbohidrat, dan 7 gram serat. Selain itu, sorgum juga kaya akan vitamin B1, piridoksin, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, selenium, dan zinc. Biji-bijian ini juga mengandung senyawa fenolik, flavonoid, dan tanin yang berperan sebagai antioksidan.
“Sedangkan batang dan daun sorgum juga cocok untuk pakan ternak, terutama kambing dan sapi”, lanjut Anton.
“Selain itu sorgum juga dapat menyerap karbon dioksida dari udara lebih banyak daripada tanaman sejenis lainnya. Sehingga sorgum dapat berfungsi untuk membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang kian meningkat dari tahun ke tahun”, imbuhnya.
Dalam waktu dekat, Anton pun akan memberikan pelatihan budidaya sorgum kepada warga Desa Ambawang. “Kami berharap mendapat bimbingan dari Pak Anton Kuswoyo tentang budidaya sorgum sekaligus pengolahannya menjadi pakan ternak. Agar program ketahanan pangan di desa kami dapat terwujud nyata”, ungkap Mursyida antusias.(Kus)