Tanah Laut (12/8) – Ratusan generasi muda Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dari Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan, memadati Gedung Persinas ASAD Tala selama tiga hari, 10–12 Juli 2025. Mereka mengikuti kegiatan Cinta Alam Indonesia (CAI), sebuah agenda tahunan yang memadukan pembinaan karakter, kepedulian lingkungan, dan kebersamaan dalam satu kemasan yang hangat dan penuh makna.
Ketua Panitia, Fuad Hasan, menjelaskan bahwa CAI dirancang bukan hanya untuk mengajak para peserta mencintai alam, tetapi juga untuk membekali mereka dengan nilai-nilai luhur yang akan menjadi bekal di masa depan. “Kegiatan ini adalah sarana pembinaan yang konsisten kami lakukan untuk mencetak generasi profesional religius, peduli sesama, cinta lingkungan, dan siap menyambut Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Menurut Fuad, pembinaan generasi muda LDII tidak berhenti pada teori. Lewat program seperti CAI, para peserta diarahkan untuk langsung mempraktikkan nilai-nilai positif melalui pengajian, pelatihan, diskusi, kegiatan sosial, hingga pendidikan. “Kami ingin mereka pulang membawa pengalaman yang berkesan sekaligus pelajaran hidup yang bermanfaat,” tambahnya.
Selama pelaksanaan, suasana gedung dan area sekitarnya dipenuhi keceriaan. Pagi hari diisi dengan nasihat agama yang memotivasi, dilanjutkan materi pembinaan siang hingga sore. Juga diselingi diskusi interaktif dan pemutaran video simulasi 29 karakter luhur, sementara malam menjadi waktu untuk kegiatan kebersamaan. Tidak ketinggalan, aksi bersih-bersih lingkungan sekitar menjadi momen yang menegaskan komitmen peserta terhadap kelestarian alam.
Bagi para peserta, CAI bukan sekadar berkemah atau berkumpul. Banyak di antara mereka yang merasakan keakraban semakin terjalin, hubungan pertemanan semakin erat, dan rasa saling pengertian tumbuh lebih kuat. Kebersamaan ini, menurut panitia, menjadi salah satu kekuatan utama yang ingin terus dipelihara.
Ketua DPD LDII Tala, Anton Kuswoyo, menyampaikan bahwa CAI memang sudah menjadi tradisi tahunan, biasanya digelar menjelang pergantian tahun ajaran baru. “Kegiatan ini membuat muda-mudi semakin akrab, melatih kerja sama tim, serta meningkatkan kekompakan dan kerukunan. Semua ini akan menjadi modal penting bagi mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan,” ungkap Anton.
Dengan kombinasi unsur edukasi, rekreasi, dan nilai kebersamaan, CAI 2025 di Tanah Laut membuktikan bahwa pembinaan generasi muda bisa dikemas dengan cara yang menyenangkan namun tetap sarat makna. Semangat peserta yang tinggi menjadi tanda bahwa kegiatan ini tidak hanya akan diingat, tetapi juga akan menjadi inspirasi bagi mereka untuk berkontribusi lebih bagi masyarakat, lingkungan, dan bangsa. (Lines Tala)





