Banjarmasin, (30/5) — Warga LDII Kota Banjarmasin, Dimas Ari Muzaqi Putra resmi terpilih sebagai pemenang II Duta Bahasa Kalimantan Selatan 2025. Ajang bergengsi ini digelar oleh Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan dan diikuti puluhan peserta dari seluruh wilayah provinsi Kalimantan Selatan.
Meski berasal dari Kalimantan Timur & bukan penutur bahasa daerah asli, dimas berhasil menjadi pemenang II Duta Bahasa Kalimantan Selatan. Kemenangan ini diperoleh melalui partisipasi aktif dimas selama masa karantina terbuka dan tertutup saat rangakaian acara kegiatan berlangsung. Selama masa karantina, Dimas mendapatkan tambahan-tambahan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat.
“Tentu saja proses seleksinya sangat menyenangkan, Rasanya tidak cukup kalau harus dituliskan dengan kata-kata. Proses seleksi penuh kehangatan dari panitia, peserta, dan juri. Peserta mendapat banyak ilmu selama karantina, mulai dari pengenalan Balai Bahasa hingga materi pengembangan diri. Pengalaman ini menyadarkan saya pentingnya peran pemuda dalam revitalisasi dan internasionalisasi bahasa, meski melelahkan, namun membahagiakan” Tutur Dimas.

Status dimas saat ini adalah seorang mahasiswa kedokteran Universitas Lambung Mangkurat yang juga aktif sebagai santri Pondok Pesantren Manshurin Al Barokah Banjarmasin. Ditengah-tengah kesibukannya sebagai mahasiswa dan santri, dimas dapat membagi waktunya dengan baik dan tetap bisa aktif dalam kegiatan luar seperti pelatihan, seminar, serta pengelola akun edukasi @CeritainAnatomi di platform Instagram.
“Menjadi sosok pengguna jas putih yang tidak hanya bergerak di bidang kesehatan, namun juga memperluas abdinya, adalah prinsip saya. Karena Kualitas hidup seorang manusia bukan hanya dilihat dari kualitas pemikirannya, namun juga dilihat dari caranya dalam mewujudkan pemikiran” ucap dimas saat mengungkapkan motivasinya tentang keaktifan kegiatan.
Kemenangan ini bagi Dimas bukanlah akhir, melainkan awal dari komitmen untuk terus bertumbuh dan memberikan dampak positif lebih besar sebagai Duta Bahasa Kalimantan Selatan. Dengan kemampuan komunikasi, pemikiran, dan pengalaman memimpin, ia optimis dapat berkontribusi dalam revitalisasi dan internasionalisasi bahasa Indonesia di kalangan generasi muda.
Dalam pesannya, Dimas mengajak seluruh generasi muda, khususnya generasi penerus LDII memiliki semangat dalam berjuang dan dapat menjaga serta menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Ia menegaskan bahwa bahasa merupakan identitas dan martabat bangsa yang harus dijunjung tinggi di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi. “Mari kita jaga martabat bahasa Indonesia dengan bangga, mahir, dan maju bersama bahasa Indonesia,” tutup Dimas. (Lines Banjarmasin)