Tanah Laut (22/11) – Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Tanah Laut (Tala) menggelar seminar keputrian bertajuk: “Menjaga Kesehatan Kewanitaan dan Tata Cara Berbusana Islami”. Seminar keputrian ini diselenggarakan dalam rangka membekali remaja putri akan pentingnya menjaga kesehatan kewanitaan sekaligus memberikan kesadaran pentingnya berbusana secara islami.
Acara yang diselenggarakan di Masjid Sabilarrosyad di Jl Mufakat Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, pada tanggal 14 November 2021 yang lalu itu diikuti puluhan remaja putri.
Ketua DPD LDII Tala, Ir. Anton Kuswoyo, S.Si., M.T. mengatakan bahwa kegiatan keputrian ini rutin diselenggarakan tiap tahun dengan tema yang berbeda-beda. Tahun lalu temanya tentang tataboga, sedangkan tahun ini tentang kesehatan kewanitaan dan berbusana islami.
Selain itu dalam kegiatan kali ini juga disisipkan materi tentang kesiapan berumah tangga bagi remaja putri.
“Kegiatan ini diikuti remaja sebanyak 60 an remaja putri usia SMA ke atas yang merupakan warga LDII se Kabupaten Tala. Alhamdulillah semua peserta sangat antusias mengikuti kegiatan, apalagi narasumbernya juga dari berbagai latarbelakang yang berbeda-beda, sehingga peserta banyak mendapatkan pengetahuan baru”, kata Anton.
Dalam kegiatan tersebut menghadirkan 4 (empat orang) narasumber yaitu Hj. Suluh Seniorita Dewi Irsyad, SKM, M.H.Kes., Titi Sholihat, S,Kep. Ners, Desi Ria Fauzi, A.M.Keb., dan Ustadzah Nisrina Nur Athayya, S.Pd.
Materi kesehatan kewanitaan disampaikan oleh Titi Sholihat, S,Kep. Ners dan Desi Ria Fauzi, A.M.Keb. Titi dan Desi secara bergantian menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, cara menangani menstruasi, menjaga kebersihan diri, dan pengetahuan lainnya seputar kewanitaan.
Peserta juga diberi materi tentang tata cara berbusana secara islami, agar sesuai dengan syariat agama. Hal ini karena tren pakaian saat ini tidak semuanya islami, sehingga remaja putri LDII diharapkan mengetahui dan mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari dalam hal berbusana islami. Materi ini disampaikan oleh Ustadzah Nisrina Nur Athayya, S.Pd.
Dalam paparannya, Ustadzah Nisrina menyampaikan bahwa wanita muslim wajib berbusana sesuai tuntunan agama. Pakaian harus benar-benar berfungsi menutup aurat wanita. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qurán Surah An-Nur ayat 31:
“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung”.
Acara diakhiri dengan materi tentang persiapan berumah tangga yang disampaikan oleh Hj. Suluh Seniorita Dewi Irsyad, SKM, M.H.Kes.
Hj. Rita, sapaannya, memberikan pembekalan dalam hal menentukan pilihan jodoh, hal yang penting disiapkan adalah harus menjadi wanita sholihah terlebih dahulu, baru mengharap mendapat jodoh yang baik. Hal ini karena wanita yang baik untuk laki-laki yang baik, begitu pula sebaliknya.
“Kita sebagai wanita harus memperbaiki diri sendiri dulu, terutama dalam hal ilmu agama, perilaku sehari-hari, dan yang juga tidak kalah pentingnya belajar berbagai keterampilan seperti memasak, mencuci dan melipat pakaian, menjahit, dll”, papar Hj. Rita yang saat ini bekerja di Dinas Pariwisata Kabupaten Tala.
“Bagi yang ingin menjadi wanita karir, juga minimal punya keterampilan dalam hal memasak dan merawat anak. Agar tidak sering makan di luar sehingga bisa lebih hemat”, lanjutnya.
Acara berlangsung penuh semangat, peserta silih berganti mengajukan pertanyaan dan memberikan kesan-kesannya. Dian Nawangwulan salah satu peserta mengaku senang mengikuti kegiatan ini.
“Alhamdulillah saya mendapat pengetahuan baru tentang cara merawat kesehatan kewanitaan. Sehingga menjadi tahu apa yang harus dilakukan agar tetap sehat dan bersih. Saya juga jadi lebih termotivasi untuk memperbaiki diri agar nantinya bisa menjadi istri sekaligus ibu yang baik bagi anak-anak saya nantinya”.
Sementara Nur Wasilah, peserta lainnya, juga antusia mengikuti acara dari pagi sampai siang.
“Para narasumber memberikan materi dengan sangat menarik, sehingga kami tidak merasa bosan”, ujarnya dengan tersenyum senang. (Ant)
Alhmdllh ilmu yg sangat bermamfaat bagi generus saat ini..
Semoga lancar barokah
Terimakasih pak, semoga remaja putri LDII menjadi kebanggaan keluarga agama bangsa dan negara. Amiin