Kotabaru (15/11) – Sebuah inisiatif progresif muncul dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Desa Sungai Kupang Jaya (Blok SP 1), Kecamatan Kelumpang Selatan, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pimpinan Anak Cabang (PAC) LDII setempat secara resmi meluncurkan program kemandirian berbasis lingkungan melalui pengelolaan sampah, dengan menempatkan generasi muda (Generus) sebagai motor penggerak utama.
Program ini tidak hanya berorientasi pada kebersihan lingkungan, tetapi juga dirancang sebagai wadah pembentukan karakter, menanamkan jiwa kewirausahaan, serta rasa tanggung jawab sosial dan lingkungan di kalangan Generus LDII.
Ketua Bidang Kepemudaan PAC LDII Sungai Kupang Jaya, Kartono, menjelaskan bahwa fokus utama program ini adalah menciptakan keseimbangan antara pemahaman agama dan kesadaran lingkungan.
“Kami ingin Generus LDII tidak hanya kuat dalam pemahaman agama, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap isu lingkungan dan mampu mandiri secara ekonomi,” jelas Kartono.
Ia menambahkan, pengurus PAC berkomitmen penuh untuk mendukung inisiatif ini, yang dinilai sangat bermanfaat, baik untuk pembelajaran kemandirian pemuda maupun kepentingan umum desa.
“Pengurus insya Allah akan selalu support, selain untuk pembelajaran kemandirian pemuda, juga untuk kepentingan umum,” imbuhnya.
Melalui inisiatif ini, sampah rumah tangga yang selama ini dianggap sebagai limbah tak bernilai, diubah menjadi komoditas yang memiliki nilai ekonomi.
Gagasan pengelolaan sampah ini berawal dari pemikiran sederhana yang kemudian dimatangkan dalam rapat organisasi. Amar, seorang pemuda yang menjadi penggagas program ini, berharap inisiasi dari Generus ini dapat berjalan sesuai harapan.
Alur operasional program ini dirancang sistematis dan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh warga LDII:
- Distribusi Tempat Sampah: Generus menyediakan tempat sampah yang didistribusikan dan dititipkan ke rumah-rumah warga kalangan LDII.
- Edukasi Warga: Warga diimbau untuk membuang sampah rumah tangga hanya pada tempat yang telah disediakan.
- Pengambilan Rutin: Pada waktu yang ditetapkan setiap bulannya, tim pengelola (Generus) akan secara rutin mengambil sampah-sampah tersebut.
- Pemilahan dan Pemanfaatan: Sampah yang terkumpul didistribusikan ke tempat penampungan untuk selanjutnya dilakukan pemilahan ketat.
- Pendapatan Ekonomi: Sampah hasil pilahan yang memiliki nilai jual (anorganik) didistribusikan kepada pengepul, menjadikannya nilai uang yang dapat dikelola untuk kas pemuda dan kegiatan sosial.
Selain menciptakan solusi bagi masalah lingkungan, kegiatan ini menumbuhkan semangat kebersamaan, tanggung jawab, dan kewirausahaan di kalangan pemuda. (Rzq)




