Hulu Sungai Utara (16/9) – Jamu merupakan obat tradisional Indonesia yang dipakai sejak zaman dahulu dan sudah terbukti khasiatnya, tidak kalah dengan obat herbal impor yang selama ini membanjiri pasar Indonesia karena era perdagangan bebas.
Melalui pengelolaan dan langkah yang tepat, jamu yang dapat dikembangkan nilai kekayaannya mampu mendorong pengembangan ekonomi rakyat yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Pemanfaatan obat tradisional atau herbal berfungsi sebagai bentuk promotif dan preventif atau untuk menjaga kesehatan, mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan dan imunitas tubuh.
Kesehatan herbal pun menjadi salah satu dari delapan klaster kontribusi LDII di masyarakat.
Selain untuk kesehatan, peluang bisnis dari jamu dimanfaatkan oleh ibu-ibu dan remaja putri warga LDII Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Salah satunya adalah Dini (20) yang memanfaatkan peluang dengan berjualan jamu keliling di kota Amuntai.
Remaja putri warga LDII HSU yang akrab disapa Mba Dini itu mengaku tidak malu menggeluti usaha berjualan jamu keliling menggunakan sepeda listrik.
“Kenapa harus malu justru saya bangga karena yang saya Jual asli produk warisan Indonesia” ujar gadis yang juga alumni Pospes Al Hidayah Banjar Baru itu.
Mbak Dini menjual Jamu Beras Kencur, Kunyit Asam, Pahitan ,Pinang, Sirih, Manjakani dan Temu Lawak.
Selain itu untuk meramaikan jualannya Ia juga membawa dagangan Tahu Bacem, Tempe Bacem dan Kacang Bawang.
Ketekunan gadis berkacamata itu juga upaya menjadikan dirinya sebagai generus yang mandiri sesuai dengan target pembinaan generasi penerus LDII. (ngt)
semoga Alloh paring rezqi yg melimpah halal manfaat dan barokah
. Terima kasih atas perspektif yang berbeda dalam artikel ini.kunjungi Tel U
👍👍👍