Tanah Laut (23/9) – Sorgum kini mulai dikenal masyarakat sebagai sumber pangan alternatif selain padi. Meski bukan untuk menggantikan nasi sepenuhnya, sorgum bisa menjadi pilihan selingan yang menyehatkan.
Dibanding nasi, tekstur sorgum memang lebih keras. Namun, keunggulannya tidak bisa dipandang sebelah mata. Sorgum rendah kadar gula, bebas gluten, tinggi protein, serta kaya serat. Bagi penderita diabetes maupun mereka yang alergi terhadap gluten dalam beras dan tepung terigu, sorgum menjadi solusi pangan yang tepat.
Ketua DPD LDII Kabupaten Tanah Laut, Anton Kuswoyo, sejak 2022 aktif melakukan penelitian budidaya sorgum di lahan kritis. Hasilnya cukup menggembirakan. Tidak hanya sukses membudidayakan tanaman C4 tersebut, Anton juga mempelopori pengolahan biji sorgum menjadi beragam makanan sehat.

Beberapa di antaranya ialah nasi sorgum, tepung sorgum, brownies berbahan tepung sorgum, hingga pentol bakso dengan campuran tepung sorgum. Menurutnya, cita rasa olahan tersebut tidak kalah dengan panganan berbahan tepung terigu.
“Kalau diolah dengan tepat, sorgum rasanya enak dan bisa diterima lidah masyarakat. Yang terpenting kandungan nutrisinya lebih menyehatkan,” ujarnya.
Anton pun berharap sorgum tidak hanya dikonsumsi, tetapi juga mulai ditanam oleh masyarakat sebagai bagian dari gerakan diversifikasi pangan.
“Saya ingin masyarakat mencoba menanam sorgum di pekarangan atau lahan kosong. Dengan begitu, sorgum bisa menjadi tambahan pangan keluarga sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal,” tambahnya.
Dengan terobosan ini, Anton berharap sorgum semakin dikenal masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya di Tanah Laut. Selain memperkaya ragam pangan, sorgum juga berpotensi menjadi solusi menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan. (Lines Tala)
Dulu waktu saya masih kecil biasa makan sorgum (jagung cantel) salam bahasa jawa, tapi sekarang gak pernah saya temui.