Hulu Sungai Utara (28/11) – Sebanyak 2499 ustadz dan ustadzah dari berbagai Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) se-Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) memadati Aula Idham Khalid pada Rabu (26/11/25). Mereka berkumpul untuk mengikuti Pelatihan Metode Iqra dan Tahsin yang digelar oleh LPPTKA BKPRMI HSU, guna meningkatkan kompetensi dalam mengajar Al-Qur’an.
Di antara ribuan peserta tersebut, TPA Roudhotul Hidayah, binaan LDII Kabupaten HSU, mengutus delapan ustadz-ustadzah terpilih untuk mengikuti pelatihan berkelas ini.
Kegiatan yang mengusung tema “Mencetak Generasi Qur’ani Menyongsong Masa Depan Gemilang” ini bertujuan membekali para guru dengan metode pembelajaran yang praktis dan relevan dengan zaman.
Ketua BKPRMI HSU, Ustaz Jumarto, S.Ag., M.H.I., dalam sambutannya menegaskan komitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya para pengajar.
“Kami berharap ustadz dan ustadzah memiliki kemampuan dan keahlian profesional dalam melaksanakan tugasnya. Kegiatan ini adalah upaya nyata kami untuk mewujudkan guru TPA yang benar-benar profesional,” tegasnya.
Dukungan penuh juga disampaikan oleh Wakil Bupati HSU, Hero Setiawan. Ia memberikan apresiasi tinggi kepada BKPRMI HSU atas peran strategisnya dalam mendukung program literasi Al-Qur’an.
“Saya berpesan kepada para ustadz dan ustadzah, jadikanlah Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Ilmu yang disampaikan akan menjadi manfaat bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar,” pesan Hero Setiawan.
Ia juga menambahkan bahwa seorang guru TPA harus memahami karakter anak dan menjalin komunikasi dengan orang tua agar Al-Qur’an dapat disampaikan dengan baik.
Nasirudin Arif, Ketua TPA Roudhotul Hidayah, menyambut baik penyelenggaraan pelatihan ini. Ia berharap kegiatan ini dapat langsung berdampak pada peningkatan kompetensi para pengajar di lembaganya.
“Harapan kami, dengan ikut serta dalam pelatihan ini, para guru TPA Roudhotul Hidayah dapat meningkatkan kompetensinya dan turut serta melahirkan generasi Qur’ani yang unggul di Kabupaten HSU,” ujarnya penuh keyakinan.
Kemampuan membaca Al-Qur’an bukan hanya kewajiban dasar umat Muslim, tetapi juga fondasi fundamental dalam pembentukan moral, spiritual, dan karakter bangsa yang dapat menuntun kehidupan bermasyarakat ke arah yang lebih baik. Pelatihan massal ini menjadi langkah strategis untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut. (Ngt)





