Tanah Laut (18/4) – Peran organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam dalam rangka turut menjaga kondisi masyarakat yang rukun, tenteram, aman, dan damai, sangat besar dan penting. Hal ini karena Ormas Islam sebagai wadah pembinaan sekaligus pembelajaran bagi masyarakat.
Bahkan melalui Ormas Islam pula masyarakat difasilitasi untuk belajar ilmu agama. Termasuk disediakan tempat (majelis) dan guru agama (ustadz, da’i, mubaligh) yang mengajarkan tentang ilmu agama.
Demikian halnya dengan Ormas Islam Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang ada di Kabupaten Tanah Laut (Tala) Kalimantan Selatan. Dengan adanya LDII di Tala, maka warga LDII pun dapat mengikuti pengajian dengan tertib dan teratur. Bisa belajar ilmu agama dengan baik dan benar. Bahkan secara rutin senantiasa mendapat tausyiah (nasihat agama) sehingga mendapat ketenteraman jiwa dan raga.
Selain itu keberadaan LDII Tala pun memberikan dampak baik bagi masyarakat sekitar maupun bagi pemerintah daerah setempat. Hal ini karena selama ini LDII Tala turut berkontribusi membangun sumber daya manusia (SDM) yang profesional religius.
Profesional artinya ahli di bidang pekerjaannya masing-masing. Dimana warga LDII dalam bekerja senantiasa menerapkan kerja yang profesional dan saling menguntungkan. Warga LDII juga selalu diarahkan agar taat pada peraturan serta hukum yang berlaku. Sedangkan religius berarti memiliki perilaku yang sesuai dengan syariat Islam, dimanapun berada dan kapan saja waktunya.
Kontribusi positif dari LDII Tala ini diapresiasi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tala, H Saipudin, S.Ag., M.Pd.I. Saipudin mengatakan bahwa peran ormas Islam sangat penting untuk turut menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif.
“Oleh sebab itu mari kita sama-sama menjaga kerukunan dan toleransi di tengah-tengah masyarakat. Saya lihat LDII Tala punya kontribusi yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Semoga tetap dipertahankan”, papar Saipudin pada Selasa 18 April 2023 di Kantor Kemenag Tala.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Tala, Ir. Anton Kuswoyo, S.Si., M.T., M.Pt. menyampaikan Buku Hasil Munas DPP LDII tahun 2021 dan Majalah Nuansa Persada Edisi Maret 2023 kepada Kepala Kemenag Tala.
“Alhamdulillah menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444H, kami berkesempatan silaturahim dengan Bapak Kepala Kemenag. Semoga silaturahim ini terus terjalin dengan baik. Kami juga menyampaikan terima kasih sekaligus mohon bimbingannya dari Bapak Kepala Kemenag Tanah Laut”, ungkap Anton.
Anton pun menjelaskan tentang kontribusi LDII yang tertuang dalam 8 program pengabdian yaitu:
Pertama, pada bidang kebangsaan, LDII akan terus mengupayakan bahwa Bahasa Indonesia merupakan aset pemersatu bangsa. Oleh karena itu, Bahasa Indonesia perlu terus dibina dan dikembangkan.
Kedua, pada bidang keagamaan, LDII terus mengupayakan agar dakwah Islam merupakan hak setiap ummat Islam. Dengan demikian, LDII perlu memberi perhatian kepada kelompok-kelompok masyarakat marjinal yang selama ini kurang diperhatikan, seperti masyarakat di daerah terpencil dan perbatasan, penderita tuna rungu dan disabilitas lainnya, penderita kusta, dan narapidana.
Ketiga, pada bidang pendidikan, LDII akan terus membantu pemerintah dalam membangun sistem pendidikan yang fokus pada pendidikan karakter “Profesional Religius”, yang mengkombinasikan moral character dan performance character yang bersumber dari ajaran agama Islam dan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia. LDII melaunching platform pendidikan yang diberi nama Pondok Karakter.
Keempat, pada bidang kesehatan, LDII akan terus mendorong program program pemerintah dalam penggunaan obat herbal, berdampingan dengan penggunaan obat konvensional, sehingga obat herbal bukan sebagai komplementary atau pelengkap, melainkan menjadi obat yang memiliki khasiat tersendiri.
Kelima, pada bidang energi baru dan terbarukan, LDII akan terus mendorong agar energi baru dan terbarukan ini dapat terus dikembangkan dan dimanfaatkan, mengingat potensinya yang sungguh sangat massif di Indonesia, dan hingga saat ini, masih kurang dioptimalkan.
Keenam, pada bidang perekonomian, LDII akan terus mendorong bahwa perekonomian seyogyanya disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan yang dapat diwujudkan melalui pengembangan ekonomi syariah, yang lebih menekankan kerjasama, bukan melulu persaingan bebas dalam mekanisme ekonomi pasar.
Ketujuh, pada bidang penggunaan teknologi digital yang di Indonesia sangat massif dewasa ini, menjangkau seluruh lapisan masyarakat, maka LDII akan terus mengupayakan agar penggunaan teknologi digital hendaknya lebih diarahkan pada hal-hal yang sifatnya produktif dan positif, bukan hanya pada yang konsumtif. Dengan demikian, sisi negatif dari teknologi digital ini dapat dieliminir.
Kedelapan, pada bidang pangan, LDII mendorong agar Indonesia dapat mewujudkan ketahanan pangan. Untuk itu, lahan-lahan tidur yang tidak produktif seperti lahan gambut supaya diinovasi agar dapat menjadi lahan yang produktif, yang pada gilirannya dapat mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia. (Kus)