Hulu Sungai Utara(17/6). Kurban merupakan perwujudan taqwa Nabi Ibrahim AS kepada Allah SWT yang kemudian Allah juga memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam untuk berkurban. Landasan kurban umat Islam sama halnya dengan Nabi Ibrahim AS, yakni ketakwaan dan keikhlasan.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dalam siarannya persnya. Ia mengajak umat Islam menata niatnya dalam berkurban. Ketakwaan kepada Allah dan keikhlasan harus menjadi landasan dalam berkurban, yang mendorong kesalehan sosial dan individu.
“Kurban bisa dilaksanakan siapa saja, tidak hanya orang kaya. Mereka yang tidak mampu bisa melaksanakan kurban. Maka, kuncinya adalah ketakwaan kepada Allah. Dari rasa takwa tersebut, seseorang bisa menggerakkan diri untuk beribadah, termasuk berkurban,” ujar KH Chriswanto.
Ia pun merujuk beberapa praktik kurban pada masa Rasulullah, seperti satu orang dengan satu hewan kurban, “Andaikan tidak mampu, satu hewan kurban untuk tujuh orang. Ada Pula satu hewan kurban untuk satu keluarga. Bahkan Rasulullah mengorbankan dua ekor kambing. Satu kambing untuk keluarganya dan satu kambing dikurbankan untuk umat Islam yang tidak sempat berkurban,” paparnya.
Kemudahan-kemudahan itu, mendorong DPP LDII mengajak warganya untuk mempraktekkan kurban sesuai dengan kemampuannya,
“Ketakwaan menjadi pendorong warga kami, sehingga pada dalam posisi strata sosial apapun, warga LDII siap untuk berkurban. Di majelis-majelis taklim tingkat kelurahan atau PAC LDII, mereka yang tidak mampu menabung lalu patungan membeli hewan kurban,” imbuh KH Chriswanto.
Hari Senin (17/6) bertepatan 10 Dzulhijjah 1445 semua umat Islam melaksanakan Shalat Ied Adha seperti halnya warga LDII Kabupaten Hulu Sungai Utara yang melaksanakan Shalat Ied Adha di Halaman Masjid Roudhotul Hidayah Amuntai.
H. Abdul Ghani yang sebagai Imam Shalat dan Khatib Menjelaskan tentang keutamaannya ibadah kurban.
“Di majelis taklim kita telah mengaji dan diajarkan ayat dan hadits mengenai keutamaan kurban, mulai dari pahala dan manfaatnya, Amalan yang mengalahkan jihad dan paling dicintai Allah pada 10 Zulhijah atau Idul Adha, adalah menyembelih kurban karena takwa,” tandasnya.
Hal senada disampaikan Ketua DPD LDII Kabupaten Hulu Sungai Utara, Lukman Irianto S.pd mengatakan ketakwaan menjadi dasar kesalehan individu untuk melaksanakan kurban.
“Dari ketakwaan itu mendorong warga kami menabung. Mereka meskipun kekurangan tidak berharap daging untuk keperluan pribadi, terbukti dengan keuletan dan kesabaran kita semua Alhamdulillah di tahun ini bisa berkurban Delapan ekor sapi dan Empat ekor kambing. dengan qurban kita bisa berbagi dengan tetangga atau siapapun,” papar Lukman.
Ia mengatakan dari berbagi itulah semua orang diharapkan berbahagia pada Idul Adha, Ibadah kurban bukan hanya untuk yang kaya saja. Mereka yang tidak mampu atas dasar takwa, bisa juga berkurban. Semua ini untuk ibadah kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama manusia
“Kesalehan sosial ini pada akhirnya, membangun rasa kebersamaan. Umat Islam tidak lagi memandang ormas, apalagi suku dan budaya, ukhuwah basyariyah menjadi semakin kuat, dan ini menjadi modal sosial umat Islam dalam membangun bangsa dan negara” pungkasnya. (Ngt)