• DPP LDII Official Website
  • Tentang LDII
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Pengurus
  • Rubrik
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Pengurus
  • Rubrik
  • Kontak
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Berita Nasional

Ketua Umum LDII: Hari Kesaktian Pancasila Momentum Perkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

0
SHARES
51
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (1/10). Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso, menekankan pentingnya Hari Kesaktian Pancasila sebagai momen bersejarah dalam memperkuat persatuan bangsa Indonesia yang beragam. Menurutnya, Pancasila telah terbukti sebagai ideologi yang mampu menyatukan perbedaan suku, agama, ras, dan golongan yang menjadi fondasi bangsa ini.

“Hari Kesaktian Pancasila menunjukkan bahwa ideologi yang dibangun oleh para pendiri bangsa sangat tepat. Pancasila mampu menampung keberagaman Indonesia. Ketika ada upaya menggantikan Pancasila dengan ideologi lain, seperti yang terjadi pada 30 September, Pancasila tetap tegak, teguh dan relevan,” jelas Chriswanto. Ia juga menambahkan bahwa Pancasila berhasil mengatasi ancaman dari ideologi komunisme yang berupaya merongrongnya pada masa lalu.

Untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Chriswanto mengajak masyarakat Indonesia untuk bersyukur, terus mempertahankan dan meningkatkan perwujudan nilai-nilai Pancasila demi menjaga persatuan dan keutuhan bangsa. “Kita harus bersyukur bahwa Pancasila hadir sebagai perekat keberagaman di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujarnya.

KH Chriswanto juga memaparkan bahwa LDII telah mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Pancasila. Salah satu upaya tersebut adalah menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga negara, seperti Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). “Melalui MoU dengan MPR, kami berencana mengadakan program sekolah virtual kebangsaan untuk menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila, keanekaragaman, serta pentingnya menjaga keutuhan NKRI,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara menjadi kunci untuk meminimalisir permasalahan kebangsaan yang bisa mengancam persatuan. “Dengan kesadaran yang lebih baik, kita bisa menjaga keutuhan bangsa di tengah perbedaan yang ada,” katanya.

LDII terus berupaya bersinergi dengan pemerintah dan lembaga terkait dalam menjaga nilai-nilai Pancasila. KH Chriswanto mengungkapkan bahwa LDII telah memprioritaskan program kebangsaan sebagai agenda utama dalam berbagai kerja sama dengan lembaga negara, seperti Kejaksaan, MPR, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), TNI dan Polri.

“Kami menyadari bahwa stabilitas Indonesia sebagai sebuah negara sangat penting. Karena itu, LDII terus bersinergi dengan lembaga-lembaga terkait untuk memastikan bahwa ideologi Pancasila dipahami dan diinternalisasi oleh seluruh masyarakat,” jelasnya.

Terkait masa depan Pancasila, KH Chriswanto menaruh harapan besar pada generasi penerus. Ia berharap generasi muda Indonesia dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Sosialisasi tentang kebangsaan dan Pancasila harus terus dilakukan agar keutuhan NKRI tetap terjaga. Generasi muda harus memahami bahwa Pancasila adalah ideologi yang melindungi keberagaman, menjamin keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.

Ideologi Sakti yang Bertahan di Tengah Ancaman Modern

Sementara itu, Ketua DPP LDII Singgih Tri Sulistiyono menjelaskan bahwa peringatan ini menggarisbawahi pentingnya Pancasila sebagai landasan bangsa yang plural dan majemuk. “Ini sebuah momentum bersejarah yang menjadi pengingat akan kekuatan ideologi Pancasila dalam menghadapi berbagai ancaman terhadap kesatuan bangsa. Hari ini merujuk pada keberhasilan menggagalkan upaya kudeta Gerakan 30 September (G30S) yang diduga didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965,” ujarnya.

Menurut Guru Besar Sejarah UNDIP Semarang, peristiwa ini menegaskan bahwa Pancasila tetap menjadi ideologi yang ‘sakti’ atau tahan terhadap berbagai upaya yang ingin mereduksi nilai-nilainya. “Peringatan Hari Kesaktian Pancasila adalah simbol kemenangan ideologi Pancasila pada 1 Oktober 1965, ketika ancaman kudeta dari gerakan komunis yang ingin menggantikan Pancasila berhasil digagalkan,” jelas Singgih.

Lebih lanjut, Singgih menekankan bahwa Pancasila terbukti mampu bertahan melalui berbagai fase sejarah Indonesia, termasuk era demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin. “Upaya mengganti Pancasila selalu berakhir dengan kegagalan, mulai dari masa revolusi hingga percobaan kudeta 1965. Ini menunjukkan betapa kuatnya Pancasila sebagai dasar negara,” tambahnya.

Ia juga menjelaskan perbedaan, Hari Kesaktian Pancasila dengan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni. “Hari Lahir Pancasila merayakan lahirnya Pancasila sebagai ideologi negara pada tahun 1945, sedangkan Hari Kesaktian Pancasila memperingati kemenangan ideologi ini atas ancaman ideologi lain yang berupaya menggantikannya,” jelasnya.

Pancasila juga memiliki makna simbolis yang kuat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. “Indonesia adalah negara yang plural dengan berbagai suku, agama, dan golongan. Pancasila berhasil memayungi semua perbedaan ini, sehingga tetap tercipta harmoni,” ujar Singgih.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila menjadi pengingat bahwa ideologi ini adalah yang paling sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Di era modern, tantangan terhadap Pancasila semakin beragam, termasuk ekspansi ideologi transnasional yang mengancam integrasi bangsa. “Pancasila tetap relevan di era modern dan postmodern ini. Ia menjadi benteng dari ancaman ideologi asing yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Kami menekankan pentingnya sosialisasi nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan dan keteladanan, sehingga masyarakat memiliki karakter yang luhur sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” tutupnya.

Sementara Ketua DPW LDII Kalimantan Selatan, H Dedi Supriatna, S.Pd, MT mengatakan upaya pengembangan karakter dalam pembinaan generasi penerus melalui penanaman 29 karakter luhur yang menjadi salah satu program unggulan kontribusi LDII di bidang pendidikan selaras dengan penanaman nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi penerus.

“Oleh karena itu semua pemangku kepentingan terkait ini diharapkan dapat saling medukung secara istiqomah” tandas Dedi.

Previous Post

Sejarawan Undip: Tragedi G30S/PKI Refleksi Sejarah Pentingnya Waspada Politik Adu Domba dan Dewasa dalam Berdemokrasi

Next Post

Pelajar LDII Tanah Laut, Raih Medali Emas Pencak Silat Piala KASAD 2024

Next Post
Pelajar LDII Tanah Laut, Raih Medali Emas Pencak Silat Piala KASAD 2024

Pelajar LDII Tanah Laut, Raih Medali Emas Pencak Silat Piala KASAD 2024

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pos Terbaru

PC LDII Wanaraya Gelar Pengajian Pasutri yang Menyentuh Hati

PC LDII Wanaraya Gelar Pengajian Pasutri yang Menyentuh Hati

May 15, 2025
Tangkal Hoaks, LDII Sulsel Bekali Generasi Muda Ilmu Jurnalistik

Tangkal Hoaks, LDII Sulsel Bekali Generasi Muda Ilmu Jurnalistik

May 13, 2025
LDII Tala Ajak Warga Bijak dan Cerdas Bermedia Sosial

LDII Tala Ajak Warga Bijak dan Cerdas Bermedia Sosial

May 15, 2025

Tagline

8 bidang pengabdian LDII akhlakul karimah Anies Baswedan Chriswanto Santoso Covid-19 DPD LDII Gresik FKUB Halal Bihalal Jawa Timur KPU LDII LDII Bandung LDII untuk Bangsa Lembaga Dakwah Islam Indonesia MUI Bandung NKRI One Pesantren One Product PAC LDII Pabuaran Mekar Pancasila Pemilu Damai Ponpes Wali Barokah profesional religius program kampung iklim Rapat Kerja tanggulangi judi online Vaksin vaksinasi wabah Wisata

Categories

  • Berita Daerah
  • Berita Kegiatan
  • Berita Nasional
  • Ekonomi
  • Lintas Daerah
  • Muswil Ke-7 DPW LDII Kalsel
  • Nasehat
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Opini
  • Prestasi
  • Uncategorized
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Pengurus
  • Rubrik
  • Kontak

© 2021 Managed by DPP LDII

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Pengurus
  • Rubrik
  • Kontak

© 2021 Managed by DPP LDII