Tanah Laut (4/1) – Darah muda identik dengan jiwa petualang dan selalu ingin mencoba hal-hal baru. Energi yang besar ditambah semangat yang menggebu-gebu perlu disalurkan untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat. Semua itu agar masa muda tidak sia-sia. Masa muda harus digunakan untuk menyiapkan masa depan cemerlang.
Begitulah yang ada di benak Dimas Ramadhan, pemuda Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Desa Tanjung Kabupaten Tanah Laut (Tala) Kalimantan Selatan ini punya hobi mengendarai motor trail. Apalagi di Kabupaten Tala banyak track yang mendukung untuk kegiatan off-road menggunakan motor trail. Seperti jalan bebatuan, track naik turun dan berkelok-kelok tajam, perbukitan, jalan berlumpur, bahkan daerah air terjun dengan sungai berbatu. Benar-benar bisa memacu adrenalin anak muda penggemar trail ini.
Dimas pun berinisiatif mengajak teman-temannya sesama penghobi trail untuk nge-trail fun bareng. Maka sejak awal tahun 2021 terbentuknya komunitas trail “Trail Laur-Laur Adventure (TLLA)”. Komunitas trail yang beranggotakan 20 an orang pemuda Desa Tanjung Kecamatan Bajuin Kabupaten Tala ini pun aktif melakukan kegiatan trail bareng. Tidak jarang komunitas TLLA ini juga nge-trail bareng dengan komunitas trail dari darah lain.
Rupanya komunitas trail bentukan Dimas ini memancing minat para pemuda lainnya. Akhirnya beberapa pemuda Desa Tanjung yang lainnya ikut gabung. Bahkan Camat Bajuin dan aparat Desa Tanjung pun pernah ikut nge-trail bareng komunitas ini.
Anggota komunitas trail ini tidak harus memiliki motor trail. Tetapi motor biasa pun bisa asal dimodifikasi menjadi trail. Mengingat harga motor trail cukup mahal, paling murah 30 jutaan. Dimas sendiri pun hanya menggeleng Honda Tiger tua yang ia modif menjadi trail. Begitu pun dengan teman-temannya, banyak yang modif motor-motor tua menjadi trail. Beberapa ada juga yang menggunakan motor trail jenis KLX dan CRF.
Tak ketinggalan Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam (DPD LDII) Tala, Hafid Amirudin, juga ikut bergabung di komunitas TLLA ini. Kebetulan Hafid juga warga Desa Tanjung.
“Kebetulan saya hobi adventure juga, sekalian sambil membimbing anak-anak muda ini. Karena rata-rata anggota komunitas TLLA masih usia belasan tahun, jadi pelu disampingi sama yang lebih senior”, kata Hafid.
Sementara itu Ketua DPD LDII Tala, Anton Kuswoyo, mengapresiasi komunitas trail TLLA. Menurutnya pemuda memang harus disalurkan minat bakatnya agar lebih produktif. Apalagi di struktur kepengurusan DPD LDII Tala ada satu bidang yang khusus untuk muda-mudi yaitu Bidang Pemuda, Olahraga, Seni Budaya dan Kepanduan.
“Pemuda memiliki energi besar dan jiwa petualang. Jadi harus disalurkan energinya untuk kegiatan yang positif. Komunitas trail ini salah satu wadah yang baik bagi para pemuda untuk membangun keakraban, silaturrahim, bahkan bisa menambah relasi dengan komunitas trail dari daerah lain. Selain itu dengan adanya komunitas trail juga dapat diselingi dengan kegiatan sosial misalnya bansos, bersih-bersih lingkungan, penghijauan, dll”, ungkap Anton.
“Dengan nge-trail, badan pun bisa lebih sehat dan lincah. Yang penting tetap utamakan keselamatan dan keamanan dalam berkendara”, pesannya. (kus)