• DPP LDII Official Website
  • Tentang LDII
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Pengurus
  • Rubrik
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Pengurus
  • Rubrik
  • Kontak
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Nasional

DPP LDII: Rumah Tempat Pendidikan Pertama Membangun Mental

0
SHARES
39
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (27/3). Mengusung tema “Keluarga Ceria Indonesia Sejahtera”, DPP LDII berkolaborasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) menghelat webinar pada Sabtu (26/03) sebagai tindak lanjut implementasi dari kerjasama bidang pengembangan dan penguatan ekosistem ekonomi syariah antara LDII dengan BSI sejak Februari lalu.

Ketua DPP LDII Koordinator Bidang PPKK Siti Nur Annisaa menjelaskan bahwa Ceria bermakna Cerdas, Inovatif dan Amanah, “Cerdas ialah keluarga yang tajam fikiran dan akal budi, bertumbuh, memiliki skala prioritas, serta menyeimbangkan dunia dan akhirat,” ujarnya.

Nisa mengutip salah seorang narasumber webinar Ressy Laila Untari Ningsih, bahwa perlunya menciptakan keluarga as the whole team karena keluarga saling berkaitan satu sama lain.

“Adanya pertengkaran dalam keluarga mengajarkan seseorang untuk mengelola emosi dalam diri, menyikapi masalah, serta berinteraksi dengan orang lain,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, hal tersebut yang menjadi dasar pengaruh perkembangan kepribadian untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan kebutuhan bersama.

Kebutuhan pribadi yakni belajar mengelola diri, sedangkan kebutuhan bersama yakni belajar saling peduli dan memberi.

Batas pertengkaran itu sendiri adalah aturan Alquran dan Alhadits serta aturan hukum negara, dalam artian jika melanggar batas-batas tersebut barulah anak perlu diberikan perlakuan khusus.

“Ingatlah bahwa mewujudkan kolaborasi bukan hanya antar-lembaga, tapi juga antar-anggota keluarga sehingga dapat menciptakan sambung rasa. Sambung rasa ini yang dapat memudahkan kita di masa-masa sulit,” terang Nisa.

Seseorang harus dapat mengintrospeksi perilaku, emosi, dan pikiran dalam dirinya karna hal itu mempengaruhi hubungannya terhadap orang lain. Nisa juga menerangkan bahwa kesadaran diri dapat membuat seseorang fokus pada perbaikan.

Disamping itu, Ressy menambahkan, “Keluarga adalah harta yang paling berharga. Menurut pengalaman saya, yang paling sulit untuk dilakukan adalah mengalahkan rasa malas dalam diri untuk belajar merubah pola komunikasi ke arah yang lebih baik. Ini harus terus dilawan,”.

Ressy menjelaskan bahwa menentukan kurikulum keluarga dapat dimulai dengan cara start from the finish line, seperti target pencapaian apa yang diharapkan bagi anak di usia tertentu.

Setelah menentukan target barulah ditarik mundur kiat-kiat usaha untuk mewujudkannya dimulai dari usia berapa. Kemandirian yang perlu dilatih sejak dini adalah kemandirian untuk memenuhi kebutuhan diri sesuai tingkatannya serta kemandirian keimanan sehingga pola yang sudah ada di keluarga tetap dijalankan meskipun ia sedang tidak bersama dengan keluarganya.

Selanjutnya, Nisa menerangkan bahwa inovatif maksudnya keluarga menciptakan sesuatu yang baru dan bermanfaat baik nilai ekonomi maupun sosial. Hal ini tidak dibentuk secara tiba-tiba, melainkan ditanamkan sejak dini.

Rumah adalah tempat pendidikan pertama untuk membangun model mental. Model mental yaitu nilai, keyakinan, perilaku, pikiran, dan kebiasaan yang terbentuk selama tumbuh kembang.

Model mental yang negatif dapat dirubah dengan cara menemukan dampaknya, menerima, memaafkan, dan mencari hikmah baik dibalik pengalaman.

Nisa menerangkan, Amanah yakni masing-masing anggota memegang dan memerankan peran keluarga dalam aktivitas harian dan pembiasaan diri. Yang wajib diberikan oleh keluarga yaitu memberi makanan minuman yang halal, mendidik ibadah, dan kehidupan.

“Pola asuh yang dapat diterapkan adalah mengingat bahwa setiap tahapan perkembangan dipengaruhi tahapan sebelumnya, membangun kerjasama untuk berperilaku positif dan belajar kecakapan hidup, menerapkan disiplin tanpa kekerasan dan ancaman, serta tenang, sabar, dan berprasangka baik,” pungkas Nisa. (Nisa/LINES)

Previous Post

PPG Tabalong Gelar Workshop Pengelolaan KBM

Next Post

Gali Potensi Pemuda, DPD LDII Tala Lakukan Ini

Next Post
Gali Potensi Pemuda, DPD LDII Tala Lakukan Ini

Gali Potensi Pemuda, DPD LDII Tala Lakukan Ini

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pos Terbaru

PC LDII Wanaraya Gelar Pengajian Pasutri yang Menyentuh Hati

PC LDII Wanaraya Gelar Pengajian Pasutri yang Menyentuh Hati

May 15, 2025
Tangkal Hoaks, LDII Sulsel Bekali Generasi Muda Ilmu Jurnalistik

Tangkal Hoaks, LDII Sulsel Bekali Generasi Muda Ilmu Jurnalistik

May 13, 2025
LDII Tala Ajak Warga Bijak dan Cerdas Bermedia Sosial

LDII Tala Ajak Warga Bijak dan Cerdas Bermedia Sosial

May 15, 2025

Tagline

8 bidang pengabdian LDII akhlakul karimah Anies Baswedan Chriswanto Santoso Covid-19 DPD LDII Gresik FKUB Halal Bihalal Jawa Timur KPU LDII LDII Bandung LDII untuk Bangsa Lembaga Dakwah Islam Indonesia MUI Bandung NKRI One Pesantren One Product PAC LDII Pabuaran Mekar Pancasila Pemilu Damai Ponpes Wali Barokah profesional religius program kampung iklim Rapat Kerja tanggulangi judi online Vaksin vaksinasi wabah Wisata

Categories

  • Berita Daerah
  • Berita Kegiatan
  • Berita Nasional
  • Ekonomi
  • Lintas Daerah
  • Muswil Ke-7 DPW LDII Kalsel
  • Nasehat
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Opini
  • Prestasi
  • Uncategorized
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Pengurus
  • Rubrik
  • Kontak

© 2021 Managed by DPP LDII

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Pengurus
  • Rubrik
  • Kontak

© 2021 Managed by DPP LDII