Tabalong (2/11) – Menulis berita itu gampang sebagaimana gampangnya mengarang seperti yang dikatakan mendiang pengarang terkenal Arswendo Atmowiloto.
“Asal kita mengerti tujuan menulisnya dan tahu rumus menulis berita itu sendiri” ucap Nur Ali pada pelatihan jurnalistik Selasa (31/10) di Aula Dinas Kesehatan Tabalong.
Terlebih menulis berita untuk web jauh lebih ringkas dibandingkan dengan menulis berita untuk surat kabar.
“Kemampuan membaca seseorang melalui gawainya hanya berkisar satu menit dua puluh detik, itupun masih di pakai untuk melihat hal lain di HPnya” tutur pria yang akrab disapa Ali.
Sekretaris PWI Tabalong ini juga memberi trik bagaimana menulis narasi berita di website dengan kaidah-kaidah kejurnalistikan.
“Apapun yang ingin disampaikan dapat menerapkan gaya yang menurut Anda mungkin membuat audiens tertarik, unsur utama 5W +1H penting agar naskah berita layak disebut berita sempurna” jelasnya.
Ali yang juga menjadi bagian KIM DPW LDII Kalimantan Selatan itu memaparkan sejarah awalnya jurnalistik dan tonggak jurnalistik online di dunia serta di Indonesia sebagai pengetahuan peserta pelatihan dari petugas Puskesmas dan Gudang Famasi se Tabalong.
Plt Sekretaris Dinkes Tabalong, Ahmad Baihaki menyampaikan Pelatihan Jurnalistik diberikan pada Admin Website Dinkes, Puskesmas dan Gudang Farmasi.
“Kami menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tabalong dalam memberikan materi terkait Kejurnalistikan dan foto jurnalistik” jelasnya usai memberi sambutan di aula Dinkes Tabalong.
Baihaki menuturkan sebelumnya Dinkes, Puskesmas dan Gudang Farmasi sudah memiliki website namun pengelolaannya belum optimal.
“Diselenggarakannya pelatihan ini untuk menunjang pengelolaan website, bagaimana membuat narasi berita dan foto kegiatan sehingga sistem informasi kesehatan bisa mengedukasi masyarakat” tuturnya.
Ia menilai dengan perkembangan teknologi seperti saat ini, penyampaian informasi melalui website menjadi penting karena bisa lebih cepat dan lebih mudah.
“Kalau turun kelapangan tentu butuh waktu, lewat website masyarakat bisa kapan saja mengakses informasi kesehatan” pungkasnya (rel)