Tapin (3/1) – Menutup tahun dengan penuh keberkahan, Generasi Penerus (Generus) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Tapin menyelenggarakan acara pengajian akhir tahun bertempat di Masjid Asshidiq, Jalan Jenderal Sudirman, Komplek Kasturi Asri RT 11 RW 04, Rangda Malingkung.
Acara yang berlangsung pada Selasa (31/12) itu mengusung tema “Membentuk 29 Karakter Luhur pada Generus LDII Kabupaten Tapin Lewat Acara Ngaji Bersama di Akhir Tahun 2024”.
Acara ini dirancang untuk menjadi alternatif positif bagi generasi muda dalam menghindari euforia perayaan tahun baru yang sering diisi dengan kegiatan kurang bermanfaat.
Ketua panitia, Muhammad aprilliyandi mengatakan generasi muda adalah penerus bangsa.
“Dengan membentuk karakter luhur sejak dini, kita tidak hanya mencetak pribadi yang unggul, tetapi juga menciptakan masyarakat yang harmonis dan penuh keberkahan,” ujarnya.
Kegiatan dimulai dengan mendengarkan tausiah yang disampaikan H.Muhammad Tamyis.S,pd.
Dalam tausiahnya ia menekankan pentingnya memiliki karakter luhur, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan rasa syukur, dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Tausiah ini memberikan bekal spiritual yang penting bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman.
Setelahnya, peserta diajak untuk ngaji bersama. Dengan penuh khidmat, mereka membaca dan memahami ayat-ayat suci Al-Qur’an, memperkuat iman, dan memperdalam pemahaman agama.
Acara dilanjutkan dengan makan bersama, yang menjadi momen untuk mempererat kebersamaan di antara peserta. Hidangan sederhana namun nikmat menambah suasana akrab dan penuh kebahagiaan.

Tidak hanya itu, peserta juga menikmati kegiatan outbound dan hiburan. Permainan-permainan seru dirancang untuk melatih kerja sama, kreativitas, dan semangat persaudaraan. Gelak tawa dan sorak sorai mewarnai suasana, menciptakan kenangan tak terlupakan.
Salah satu momen yang paling ditunggu adalah door prize, di mana berbagai hadiah menarik dibagikan. Keceriaan semakin terasa ketika peserta mencoba peruntungan mereka dan menerima hadiah yang telah disiapkan panitia.
Malam semakin hangat dengan kegiatan bakar pentol dan sosis bersama. Aktivitas ini menjadi simbol kebersamaan, di mana semua peserta duduk melingkar, berbagi cerita, dan menikmati makanan yang mereka persiapkan sendiri.
Ketika malam mencapai sepertiga akhir, peserta diajak untuk beribadah dengan sholat tahajud. Suasana hening dan khusyuk meliputi masjid, memperkuat hubungan peserta dengan Allah SWT melalui doa dan munajat yang tulus.
Acara diakhiri dengan senam barokah pada pagi harinya. Senam ini menjadi kegiatan fisik yang menyegarkan tubuh sekaligus mengawali hari pertama di tahun baru dengan semangat dan energi positif.
Peserta juga mengaku mendapatkan pengalaman yang sangat berharga. Salah satu peserta, Rafi (16) mengatakan Ini menjadi pengalaman yang luar biasa. Selain seru, ia merasa lebih dekat dengan teman-teman dan lebih memahami pentingnya memiliki karakter yang baik.
Pengajian akhir tahun Generus LDII Kabupaten Tapin membuktikan bahwa merayakan tahun baru tidak harus dengan cara yang negatif. Melalui kegiatan ini, para generasi muda diajak untuk mengisi waktu mereka dengan aktivitas yang mendekatkan diri kepada Allah SWT, mempererat ukhuwah, dan memperbaiki diri. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk menutup tahun dengan keberkahan dan kebaikan. (May)
Kegiatan yang sangat positip….lanjutkan warga LDII terutama generasi muda