Tabalong (19/11) – Tidak memiliki modal besar bahkan tidak memiliki keterampilan memasak bukan berarti tidak bisa menjadi pengusaha kuliner yang berhasil.
Terpenting memiliki kemauan yang besar dan terus mau belajar itu yang mengantarkan Wardoyo berhasil dalam menggeluti usaha kuliner bakso dan mie ayam di kota Amuntai kabupaten Hulu Sungai Utara.
“Saya hanya memiliki modal kemauan dan doa kepada Allah memulai usaha kuliner ini” ucap Wardoyo dihadapan puluhan pemuda Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) kabupaten Tabalong saat memberikan materi di Talk Show Entrepreneur, Minggu (19/11).
Dengan runut ia menceritakan suka dukanya menjadi pengusaha kuliner ditengah persaingan yang ketat, harga bahan baku yang mengalami kenaikan, hantaman inflasi dan daya beli masyarakat yang turun.
“Semua itu akan dihadapi oleh seorang pengusaha kuliner seperti kami, bagaimana melaluinya? ya dengan banyak belajar dan berdoa kepada Allah SWT” tuturnya.
Kini Ia bersyukur karena usaha kulinernya bisa berkembang dengan baik dan dari usahanya itu ia bisa hidup layak seperti yang lainnya.
![](https://ldiikalsel.or.id/wp-content/uploads/2023/11/WhatsApp-Image-2023-11-19-at-22.07.02.jpeg)
Ia pun mengajak pemuda LDII untuk tidak takut memulai membuka usaha yang menurut mereka usaha itu menjanjikan dan sesuai dengan kesenangan mereka.
Berbagi pengalaman bagaimana memulai usaha hingga mencapai titik yang sekarang ini menjadi materi menarik talk show entrepreneur yang digagas Pokja PPG Tabalong melalui Bidang Kemandirian.
“Kita ingin anak anak muda memiliki keberanian memulai usaha untuk masa depannya” imbuh Ketua PPG Tabalong, Ponco Utomo, S.Kom disela sela acara.
Ia berkeyakinan dengan semangat muda dan kreatifitas anak muda sekarang ini mampu membuka usaha baru dan mencipatakan lapangan kerja bagi yang lain.
“Tinggal bagaimana kita dorong dan dukung agar potensi mereka bisa menjadi maksimal dan lahir nantinya entrepreneur muda” imbuhnya lagi.
Bahkan sebelum talk show dimulai pihaknya sudah memberikan tugas kepada peserta membuat ide bisnis yang bisa mereka jalankan.
“Alhamdulillah ide bisnis yang mereka buat secara berkelompok adalah bisnis yang bisa dijalankan dengan modal kecil tapi keuntungannya lumayan besar” jelas Ponco.
Antusiasme peserta dengan acara tersebut juga cukup tinggi, pada sesi tanya jawab mereka banyak menggali pengalaman narsum dan meminta tips terkait usaha kuliner dan membangun jiwa wirausaha.
Daud misalnya, pemuda LDII dari Kecamatan Murung Pudak itu menanyakan bagaimana menyiasati jika usaha itu mengalami penurunan dan bagaimana agar pemuda seperti dirinya terbangun jiwa entrepreneuernya.
Secara lugas Wardoyo menjelaskan satu persatu pertanyaan dari peserta yang datang dari PC LDII se Tabalong.
Wardoyo merasa senang bisa berbagi ilmu dan pengalamannya kepada 87 pemuda LDII yang hadir hari itu.
“Mudahan bermanfaat dan acara seperti ini bisa terus diadakan dengan mengundang narsum pengusaha lain” tutup Wardoyo. (rel)
![](https://ldiikalsel.or.id/wp-content/uploads/2023/11/WhatsApp-Image-2023-11-19-at-17.05.22-1.jpeg)