Tanah laut (12/7) – Hal penting dalam mengelola konflik adalah dengan cara mencegah sedini mungkin konflik sosial maupun konflik agama agar jangan sampai terjadi.
Tokoh agama dan tokoh masyarakat memiliki peran strategis dalam mengelola konflik. Hal tersebut dipaparkan Ir. Anton Kuswoyo Ketika memberikan materi pada Kegiatan Orientasi Manajemen Konflik Bagi Kepala Desa, Tokoh Agama (Toga), Tokoh Masyarakat (Tomas) se Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut.
“Hal ini karena toga dan tomas adalah orang-orang yang memiliki pengaruh di tengah-tengah masyarakat. Selain itu juga merupakan orang-orang terpandang dan mempunyai peran besar dalam mengajarkan ilmu agama” Papar pria yang akrab disapa Anton itu pada selasa (12/7).
Acara yang digelar di Aula Kecamatan Panyipatan itu Anton juga memaparkan Tokoh agama dan tokoh masyarakat sangat diharapkan menjadi penyejuk di tengah-tengah jamaahnya masing-masing. Mengajarkan ilmu agama yang sebenar-benarnya dan selalu berorientasi pada kerukunan masyarakat maupun keutuhan NKRI.
Lebih jauh Anton yang juga Ketua DPD LDII kabupaten Tanah laut itu menuturkan bahwa konflik terjadi karena adanya perbedaan baik individu maupun golongan yang dipaksakan kepada individu atau golongan lain. Baik itu perbedaan prinsip, golongan, suku, agama, maupun perbedaan lainnya.
“Maka kita jangan sampai memaksakaan kehendak kita, atau prinsip-prinsip hidup kita kepada orang lain agar tidak terjadi konflik. Itulah perlunya toleransi dalam beragama”, jelas Anton.
Kalaupun benar-benar terjadi konflik, maka tokoh agama dan tokoh masyarakat harus bisa menjadi “pendingin” dan berusaha untuk turut mendamaikan. Hal ini agar konflik yang terjadi tidak semakin besar dan meluas.
Kegiatan orientasi manajemen konflik sebagai bentuk pendampingan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tala kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat se Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut.
Acara dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Camat Panyipatan, Agus Setiyo SSTP. Dalam sambutannya, Camat mengapresisasi kegiatan yang dilaksanakan oleh FKUB Tala ini.
“Meskipun hingga saat ini kehidupan masyarakat di Kecamatan Panyipatan sudah rukun dan damai, tetapi kita harus selalu menjaga kerukunan di tengah-tengah masyarakat. Agar jangan sampai terjadi konflik yang dapat merugikan kita semua. Saya sangat berharap peran kepala desa, tokoh agama, dan tokoh masyarakat turut andil dalam menciptakan kerukunan dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat khususnya di Kecamatan Panyipatan”, ungkap Agus dalam sambutannya.
Acara Orientasi Manajemen Konflik diikuti oleh 27 orang tokoh agama dan tokoh masyarakat Se Kecamatan Panyipatan, juga dihadiri oleh Kapolsek dan Danposramil Panyipatan. (Kus)