Tanah Laut (8/8) – Puluhan santri Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Sabilur Rosyidin Al Manshurin Pelaihari tengah khuyuk menyimak tausyiah agama sehabis maghrib pada Kamis (8/8). Tausyiah sehabis maghrib ini rutin diadakan setiap seminggu dua kali.
Ketua PPPM Al Manshurin, Hakim Abdur Rohman, menuturkan bahwa kegiatan tausyiah seminggu sekali ini sebagai upaya untuk memberikan siraman rohani kepada para santri.
“Nasihat agama atau tausyiah sehabis maghrib setiap Selasa sehabis isya dan Kamis sehabis maghrib. Tujuannya untuk memberikan siraman rohani kepada para santri. Adapun yang memberi tausyiah berasal dari para guru pondok, kiai, maupun pengurus LDII”, ungkap Hakim.
Tausyiah kali ini disampaikan oleh Ketua PAC LDII Kelurahan Angsau, H. Suseno S.E, S.H. Dalam tausyiahnya beliau menyampaikan tentang syarat-syarat kerukunan, diantaranya yaitu kita supaya menerampilkan berbicara yang baik, pahit madu. “Pahit madu maksudnya adalah bahwa madu yang rasanya manis saja, masih dianggap pahit, artinya ucapan kita harus bisa lebih manis daripada madu”, papar Suseno.
Suseno juga memaparkan bahwa untuk menjaga kerukunan ada 5 syarat yaitu: pertama, menerampilkan bicara yang baik dan benar, pahit madu, enak didengar, sopan santun, tata krama, unggah ungguh, papan-empan-adepan yaitu menyesuaikan tempat dan situasi dimana kita bicara (papan), sesuatu yang kita bicarakan (empan) dan siapa lawan bicara kita (adepan).
Kedua, supaya mempunyai watak yang jujur, amanah, bisa percaya dan bisa dipercayai. Ketiga, supaya banyak shobar, wani ngalah, keporo ngalah, rebutan ngalah. Keempat, tidak saling merusak, baik merusak dirinya, harta bendanya, hak asasinya maupun kehormatannya.
Kelima, saling memperhatikan dan saling menjaga perasaan. Termasuk agar terwujud kerukunan dan kekompakan adalah mempraktekkan selalu husnudzon billah dan menghilangkan rasa suudzon, dendam, sakit hati, dengki, penghinaan, meremehkan, menjatuhkan, menjerumuskan dan lain-lain.
“Mari kita jaga kerukunan, agar kehidupan kita bisa tenteram, menyenangkan, dan penuh kasih sayang”, tutup Suseno. (Kim/Kus)