Tanah Laut (7/8) – Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tinggal beberapa bulan lagi. Tepatnya tanggal 14 Pebruari 2024 akan dilaksanakan pemilihan presiden (Pilpres), pemilihan lagislatif (Pileg), dan pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Dalam rangka menjaga pemilu yang jujur dan adil, maka diperlukan pengawasan pemilu baik oleh lembaga resmi seperti Bawaslu maupun pengawasan partisipatif oleh masyarakat. Tujuannya agar pemilu mendatang berjalan dengan jujur dan adil.
Hal ini karena setiap pemilu selalu ada fenomena kecurangan yang terjadi. Misalnya politik uang, black campaign, maupun manipulasi perhitungan suara.
Maka sebagai upaya menjaga pemilu yang jujur dan adil, Bawaslu Kabupaten Tanah Laut (Tala) Kalimantan Selatan (Kalsel), menyelenggarakan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif dengan tema: “Menjaga nilai-nilai demokrasi Banua dan menegakkan hukum Pemilu 2024: hasil pemilu yang bermartabat dan berintegritas serta mendapat legitimasi publik”.
Acara dilaksanakan di Grand Dafam Hotel Banjarbaru pada Senin 7 Agustus 2023, dibuka oleh Komisioner KPU Provinsi Kalsel, Muhammad Radini, S.H., M.H. Sementara dari Komisioner Bawaslu Kabupaten Tala hadir Marsudi, S.Pd., MIP dan Tri Widowati.
Peserta terdiri dari pelajar SMA/sederajat, organisasi kepemudaan, Kepolisian, dan organisasi kemasyarakatan (ormas). Dalam acara tersebut juga turut hadir Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Tala, Ir. Anton Kuswoyo, S.Si., M.T., M.Pt.
Narasumber kegiatan sosialisasi tersebut diantaranya ialah Prof. Dr. Muhammad, SIP., MSi (Ketua Bawaslu RI 2012-2017), Anggota Komisioner KPU Provinsi Kalsel, dan Anggota Komisioner KPU Kabupaten Tala.
Secara umum pemateri menyampaikan pesan-pesan tentang pentingnya penyelenggaraan Pemilu yang berintegritas: jujur dan adil. Tolak politik uang dan cegah kecurangan sedini mungkin.
Peran masyarakat sangat diharapkan dalam rangka turut menciptakan pemilu yang baik. Termasuk juga dari ormas maupun organisasi kepemudaan.
“Senada dengan yang disampaikan pemateri, kami warga LDII dimanapun berada senantiasa turut berpartisipasi dalam pemilu dengan cara turut memilih. Selain itu kami sebagai ormas Islam juga berkomitmen untuk netral aktif. Netral artinya tidak memihak atau mendukung pada calon atau parpol tertentu. Aktif artinya berpartisipasi dalam pemilu dengan cara menggunakan hak suara dengan benar”, ungkap Anton.
Anton juga berharap semoga pemilu 2024 terlaksana dengan aman, damai, dan tetap rukun. Tidak terjadi perpecahan di kalangan masyarakat hanya karena berbeda pilihan seperti pemilu-pemilu terdahulu. (Kus)