Kotabaru (30/06)- Sudah menjadi tabiat bagi umat Islam di seluruh dunia utamanya yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji di Makah Almukaromah, selain melaksanakan sholat Hari Raya Idul Adha juga melakukan penyembelihan hewan kurban, tak terkecuali di Indonesia termasuk warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Kabupaten Kotabaru.
Sebagaimana disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kotabaru selaku Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kabupaten Kotabaru, Drs. H. Murdianto, M .Si, usai Sholat Ied pada Kamis (29/06) di Halaman Masjid Baitul Jannah Desa Gunung Ulin, Kecamatan Pulaulaut Utara (halaman sekretariat DPD LDII), penyembelihan hewan kurban juga bisa dijadikan sebagai bentuk solidaritas bagi warga kaum duafa.
Kurban sendiri bukan sekedar pestaporanya orang-orang kaya, akan tetapi kurban merupakan ibadah sunah dari Nabi Ibrohim bagi seluruh umat Islam. Ada hikmah yang bisa dipetik dari peristiwa kala itu, salah satunya adalah sunah Nabi Ibrohim Alaihissallam yang berhasil dalam mendidik anaknya (Nabi Ismail) hingga menjadi anak yang sholih.
Keshalihan Nabi Ismail dibuktikan dengan keridoannya bagi sang ayah (Nabi Ibrohim AS) ketika mendapatkan perintah Alloh SWT untuk menyembelihnya, Ismail dengan sabarnya menerima tawaran itu yang seketika itu pula Alloh menggantikan dengan kambing gibas.

Murdianto menghimbau kepada seluruh warga LDII di wilayahnya untuk bisa mencontoh sunah Nabi Ibrohim AS, dengan membina generasi mudanya agar kelak berhasil menjadi anak yang sholih-sholihah agar dapat menjadi amal jariah dari kashalihannya.
Dalam moment hari Raya Idul Adha 1444 H /2023, LDII Kotabaru yang terdiri dari sekitar 8 kecamatan berhasil menghimpun sebanyak 37 sapi dan 5 kambing.
Menurutnya, dilihat dari segi dana mengalami peningkatan namun secara jumlah ekor mengalami penurunan sekitar 1 persen dari tahun lalu, dikarenakan besaran hewan korban yang melebihi lebih dari berat rata-rata.
Dalam penyembelihannya agar diperhatikan agar menggunakan tata Krama yang tidak mengandung unsur penganiayaan terhadap hewan kurban tersebut.
“Dalam penyembelihan supaya dengan tata Krama agar tidak mengandung penganiayaan terhadap hewan kurban” ujarnya
Begitu pula dalam hal pendistribusian daging kurban ke masyarakat sekitar juga harus merata, terutama di sekitar titik penyembelihan.
Terkhusus, lanjutnya berpesan, bagi warga masyarakat yang berusia 40 tahun ke atas agar tetap memperhatikan kesehatannya masing-masing terutama bagi yang mempunyai kolesterol tinggi agar dalam mengkonsumsi daging korban tetap kontrol dan tidak terlalu banyak makannya.
“Meskipun kita mendapatkan bagian daging, mohon kiranya perlu perhatian dari faktor kesehatan, bagi yang mungkin punya kolestrol agar lebih hati-hati”, himbau orang nomer satu di LDII Kotabaru itu.
“Terahir agar kegiatan ini dapat memperkuat Ukuah Islamiyah dan hindari hal-hal yang kurang bermanfaat,” tutupnya. (rzq)