Hulu Sungai Tengah (23/12) – Pengurus Ormas di Hulu Sungai Tengah (HST) diminta dalam berhimpun atau berkegiatan utamakan kebersamaan dan persatuan.
“Jangan sampai karena kita berbeda pandangan antarorganisasi lain menimbulkan perpecahan. Jaga terus kerukunan di Banua kita agar terus aman dan kondusif,” ucap Bupati HST H Aulia Oktafiandi saat memberikan sambutan pada melakukan sosialisasi pembinaan dan pengawasan organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Gedung Murakata Barabai, Senin (19/12).
Ia juga berharap, ormas turut berkontribusi memikirkan dan andil dalam memajukan Kabupaten HST.
“Ormas dan pemerintah harus senergi karena ormas ujung tombak di masyarakat, menjadi aman damai masyarakat merasa terayomi” pungkas Bupati.
DPD LDII HST menjadi salah satu ormas yang menjadi peserta sosialisasi dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) itu.
Ketua LDII HST, Ramli mengatakan senang dilibatkan dalam sosialisasi yang diikuti 125 orang dari ormas lainnya.
“Sosialisasi ini bukan hanya menerima materi yang baik bagi ormas tapi juga bisa menjadi ajang silaturahim antar pengurus ormas” tuturnya.
Sehingga apa yang disampaikan Bupati, imbuh Ramli tentang kerukunan tadi bisa diperkuat dengan silaturahim seperti ini.
Sementara itu Kepala Badan Kesbangpol HST Mardioyono mengatakan, kegiatan tersebut sebagai ajang silaturahmi dan membangun sinergi serta kolaborasi pemerintah dengan ormas.
“Pemateri berasal dari pihak Kodim 1002 HST dan Polres HST,” terangnya.
Dalam paparannya, kabag Ops Polres HST, Kompol Maturidi, SH menekankan tentang Polri dan ormas punya misi yang sama yaitu menjaga keamanan ketertiban di masyarakat.
“Dengan adanya ormas Polri merasa terbantu misalnya menjaga anggotanya, menjaga masyarakat, menjaga pemerintah dan menjaga negara, jangan mudah di pecah belah adanya orang yang tidak bertanggung jawab” tegasnya.
Pemateri dari Kodim 1002 Barabai, Kapten Inf Andi Tiro mengatakan Ormas harus memiliki wawasan kebangsaan dan sudah seharusnya ormas menjadi contoh di masyarakat harus bisa menjaga warganya.
“Bisa menyampaikan kemasyarakat tentang wawasan kebangsaan. Yang semakinnya hilang, pudar contohnya 4. Pilar. Pancasila, UUD 45, Bhineka tunggal ika dan NKRI. Ini supaya sering disampaikan ke masyarakat agar masyarakat merasa punya tanggung jawab merasa memiliki NKRI, jangan sampai wawasan kebangsaan luntur, hilang tidak tahu sejarah”tandasnya. (Rel)
