Hulu Sungai Utara (26/8) – Petugas kepolisian dari Polres Hulu Sungai Utara (HSU) menerjunkan ratusan pasukan anti huru-hara dari berbagai satuan mulai Sabhara hingga tim jihandak ke lokasi untuk menghadang aksi massa yang semakin meluas.
Massa yang sudah tersulut emosi malah kembali menyerang petugas kepolisian dengan melempari pasukan dengan botol air mineral, kayu, bahkan hingga sejumlah benda keras lainnya.
Suasana kerusuhan di kota yang memiliki motto “Bertaqwa” itu hanya simulasi pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang digelar kepolisian setempat pada Kamis (22/8).
Puluhan warga LDII HSU dilibatkan langsung berperan sebagai masyarakat yang ikut dalam protes bersama ratusan personel kepolisian, TNI, SATPOL PP, KPU, dan BAWASLU HSU.
“Simulasi ini, merupakan gambaran pengamanan Pilkada 2024. Baik pengamanan sejak tahapan pilkada, kampanye, maupun saat puncak pemungutan suara, dan rekapitulasi suara, terkait potensi kerawanan antar simpatisan juga diantisipasi sejak dini, agar tidak muncul konflik antar pendukung ” tegas Kapolres HSU, AKBP Moch Isharyadi.
Sispamkota ini imbuh Kapolres digelar sebagai bentuk antisipasi keamanan di masa perhelatan Pilkada Serentak 2024, di Kabupaten Hulu Sungai Utara guna memastikan pelaksanaan pilkada serentak 2024 berjalan dengan aman, damai, dan kondusif serta kesiapsiagaan keamananTeknik beladiri polri digunakan dalam melumpuhkan lawan tanpa menciderai.
Ketua DPD LDII HSU, Lukman Irianto S.Pd mengajak, warga LDII Kabupaten Hulu Sungai Utara yang memiliki hak pilih untuk tidak Golput dan datang ke TPS untuk memberikan hak pilihnya.
“Kami juga mengajak warga LDII HSU untuk ikut menjaga situasi wilayah tetap kondusif, karena tugas menjaga keamanan tidak diserahkan hanya pada Kepolisian, tetapi butuh dukungan semua pihak, termasuk pemerintah, penyelenggara pilkada, partai politik, dan seluruh elemen masyarakat” ujarnya. (Ngt)