Tanah Laut (14/7) – Indonesia sebagai negara yang multikural, berbeda suku, bahasa, budaya, dan agama mempunyai potensi terjadinya polemik dan konflik di masyarakat. Selain itu akhir-akhir ini juga terjadi perubahan paradigma kehidupan, berbagai kecenderungan sosial, ekonomi dan politik serta isu-isu yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Menyikapi hal demikian, urgency penguatan moderasi beragama dilakukan di semua lapisan terutama di kalangan tokoh agama,” kata Kepala Kantor Wilayah (Ka.Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Dr. H. Muhammad Tambrin, M.M.Pd sebelum membuka secara resmi Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama Angakatan II Tahun 2023, Kamis (13/07/23) di Hotel Delima Kabupaten Banjar.
Menurut Tambrin, tokoh agama sebagai panutan, teladan dan pencerah umat seyogianya hadir dalam mengerakkan moderasi beragama di masyarakat. Juga sebagai insan beragama sepatutnya memiliki cara pandang, sikap dan perilaku adil, tidak ekstrim dan tidak berlebihan dalam beragama.
“Agar tidak menimbulkan gesekan dengan agama lain dan lebih mengedepankan nilai kemanusian, saling menghargai dan saling menghormati,” harapnya.
Orientasi pelopor moderasi beragama lanjut Tambrin merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan setiap Kanwil Kemenag se Indonesia yang merupakan impelementasi dari Visi nomor 1 dari Menteri Agama R.I Yaqut Cholil Qoumas.
“Dan melalui kegiatan strategis ini kepada semua peserta, mari kita satukan hati dan pikiran dalam merajut kedamaian umat, merawat keberagaman dan memantapkan keagamaan dalam bingkai 4 pilar kebangsaan, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI,” tandasnya.
Sebelumnya Ketua Tim Kerja pada Sub Bagian Ortala dan Kerukunan Umat Beragama (KUB) Kanwil Kemenag Kalsel Dr. Sukriani, S.Pd, M.Pd dilaporannya selaku pelaksana kegiatan mengatakan, kegiatan Orientasi Pelopor Moderasi Beragama Angkatan II dilaksanakan di Hotel Delima Kertak Hanyar Kabupaten Banjar dengan pola 28 JPL yakni selama 4 hari yang dimulai sejak hari ini Kamis s.d Minggu (13 s.d 16 Juli 2023). “Dengan materi yang sudah terpola 28 JPL yang sudah tersusun dari Pokja Moderasi Beragam Kemenag RI,” katanya.
Kegiatan tersebut lanjut Sukriani menghadirkan Narasumber Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag R.I, Dr. H. Wawan Junaidi, MA, Dr. Anik Farida, M.Hum dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Kurnia Muhajarah, M.Si dari UIN Semarang dan Muhammad Sandi Rosyadi, MA dari UIN Antasari. “Diikuti 40 orang peserta yang terdiri dari tokoh agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha serta Ketua FKUB Prov. Kalsel dan Ketua FKUB Kabupaten Kota se Kalsel,” tutupnya.
Pada hari kedua (14/7), Peneliti BRIN Bidang Politik, Dr Anik Farida M.Hum, menyampaikan bahwa pentingnya moderasi beragama adalah untuk merawat seluruh pemeluk agama, merawat seluruh suku bangsa, agar bisa hidup berdampingan dengan rukun dan damai.
Pada kegiatan Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama Angkatan II turut hadir sebagai peserta, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Tanah Laut, Ir Anton Kuswoyo, SSi, MT, MPt, yang juga merupakan Sekretaris Umum FKUB Tala. (Kus)