Tanah Laut (2/6) – Anshori, pemuda 24 tahun warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang berada di Desa Martadah Baru, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, terpilih menjadi Ketua Karang Taruna di desanya. Pemilihan berlangsung dengan lancar melalui pemungutan suara pada Minggu 2 Juni 2024. Ada 4 calon ketua karang taruna dengan 35 orang pemilih.
Dengan latar belakang sebagai seorang mubaligh, Anshori terketuk hatinya untuk turut andil memajukan desa kelahirannya, Desa Martadah Baru. Maka begitu ada kesempatan pemilihan ketua karang taruna periode 2024-2029 dirinya pun ikut mendaftar menjadi salah seorang calon kandidatnya.
Pemuda alumnus Ponpes Wali Barokah Kediri ini pun akhirnya terpilih, setelah meraih suara terbannyak dibandingkan 3 calon kandidat lainnya.
Sebagai informasi, karang taruna adalah organisasi yang dibentuk oleh masyarakat sebagai wadah generasi muda untuk mengembangkan diri, tumbuh, dan berkembang atas dasar kesadaran serta tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk generasi muda, yang berorientasi pada tercapainya kesejahteraan sosial masyarakat.
Keseharian Anshori dihabiskan sebagai guru mengaji di Masjid Baiturrohman Desa Martadah Baru. Selain itu dirinya juga berwirausaha dengan membuka warung angkringan. Meskipun masih lajang, tetapi dirinya sudah mempunyai dedikasi tinggi untuk hidup mandiri.
Anshori memiliki motivasi kuat untuk turut memajukan sektor olahraga, pencak silat, seni budaya, dan kemandirian pemuda di desanya itu. Maka melalui karang taruna, dirinya ingin berkontribusi memajukan desanya melalui jalur kepemudaan.
Sementara itu, Kepala Desa Martadah Baru, Slamet Prayitno, SPd mengapresiasi partisipasi Anshori untuk turut membangun desa. Harapannya pemuda juga harus ambil bagian untuk memajukan desa.
“Generasi muda kan punya potensi dan kreativitas yang luar biasa. Jadi harus dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin untuk hal-hal positif, termasuk untuk turut serta membangun desa”, ungkap Slamet.
Dirinya dan seluruh perangkat desa pun memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi generasi muda untuk terlibat aktif membangun desa. (Kus)