Tanah Laut (14/9) – Sebanyak 40 tokoh agama dan tokoh masyarakat se Kecamatan Bumi Makmur Kabupaten Tanah Laut (Tala) antusias mengikuti kegiatan Orientasi Manajemen Konflik di Kantor Kecamatan, Kamis 7 September 2023, yang diadakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tala, Kalimantan Selatan. Acara yang dibuka oleh Camat Bumi Makmur, Sahidanor, S.Sos., M.Si.
Kegiatan orientasi manajemen konflik ini rutin diadakan oleh FKUB sebagai upaya menjaga kerukunan antar maupun intern umat beragama. Menghadirkan 3 orang narasumber dengan 3 materi: strategi manajemen konflik, peran tokoh agama dalam penyelesaian konflik, dan peran PBM no 8 dan 9 tahun 2006 dalam meminimalisir konflik.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Tala, Ir Anton Kuswoyo SSi MT MPt, menjadi salah satu narasumber dengan materi strategi manajemen konflik.
Dalam paparannya Anton mengenalkan strategi penyelesaian masalah (manajemen konflik) yang disebut Iceberg Analysis & U-Process. Strategi tersebut merupakan salah satu metode perubahan/transformasi sosial dengan menjalani 7 tahap proses.
Pertama, mengenal apa yang terjadi. Dalam hal ini, seseorang harus menangkap fakta yang sesungguhnya, bukan opini, asumsi atau dugaan.
Kedua, mengetahui pola, kecenderungan dan tren terkait dengan fakta tersebut yang mencakup sikap, perilaku dan kebiasaan yang dapat dilihat.
Ketiga, mencari struktur penyebab munculnya fakta tersebut yang mencakup tradisi, budaya, sistem pemerintahan dan lain-lain.
Keempat, menggali mental model(model mental) yang menjadi penyebab utama perilaku dan sikap seseorang. Mental model ini mencakup paradigma, perspektif dan pola pikir.
Kelima, mengubah paradigma dengan rethinking atau memikirkan ulang mental model.
Keenam, redesigning (mendesain kembali) kebijakan, program kerja, reward dsb.
Ketujuh, reframing/membuat kerangka baru dalam rangka transformasi perilaku sosial, misalnya, dengan melakukan supervisi. Kedelapan, melakukan aksi baru (reacting) yang menunjukkan adanya perubahan perilaku dan sikap yang lebih baik.
“Pada prinsipnya, Iceberg Analysis atau analisis gunung es dan U-Process adalah melihat permasalahan sampai ke dasarnya. Karena permasalahan yang tampak sesungguhnya disebabkan oleh banyak hal yang sangat kompleks. Sebagaimana gunung es yang terlihat di permukaan adalah bagian kecilnya saja. Tetapi bagian yang tak terlihat jauh lebih besar lagi, yakni yang berada di bawah permukaan air. Hal inilah yang harus diselami dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi”, ungkap Anton.
Dengan menerapkan Iceberg Analysis & U-Process maka diharapkan setiap permasalahan dapat diselesaikan sampai ke akar-akarnya. Sehingga bisa tuntas dan tidak menimbulkan masalah baru. Harapannya tentu dengan adanya manajemen konflik, akan tercipta kerukunan antar umat beragama. * (Kus)