Tanah Laut (11/4) – Moment idul fitri selalu menjadi momentum untuk saling bersilaturrahim dengan keluarga, sahabat, dan handai tolan. Apalagi di hari raya idul fitri setiap orang islam menyediakan berbagai hidanngan di rumahnya untuk menjamu setiap tamu yang datang. Beberapa bahkan menyediakan makan bersama.
Demikian pula yang dilakukan oleh warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Desa Panggung, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala) Kalimantan Selatan. Selepas sholat ied, mereka berbondong-bondong menuju sala satu rumah warga yang menggelar open house dengan menu utama rawon.
Ada pula menu lainnya yaitu nasi pecel dengan lauk ikan patin, ikan peda, dan tahu tempe goreng. Berbagai minuman segar pun turut dihidangkan. Warga yang berkunjung pun sangat lahap menyantap aneka hidangan tersebut.
Adalah Bu Karmiati, atau lebih akrab disapa Mama Eka, salah seorang warga LDII Desa Panggung yang menggelar acara makan rawon bareng tersebut.
Bu Kar dikenal sebagai pemilik warung makan “Mama Eka”, warung makan yang terletak bersebelahan dengan rumahnya ini berada di komplek perumahan Desa Panggung. Berada tepat di perempatan jalan komplek, sehingga sering pula disebut warung Pojok Mama Eka.

Meskipun lokasinya tidak berada di pinggir jalan besar, namun warung Pojok Mama Eka dikenal luas oleh masyarakat. Sehingga di hari-hari biasa, jumlah pengunjungnya mencapai 200-300 orang per hari.
Menurut Hari Pranoto, warung Mama Eka mulai berdiri sejak 14 tahun lalu, tepatnya tahun 2010 silam. Sehingga warung tersebut sudah sangat dikenal luas oleh masyarakat. Bahkan tidak jarang orang-orang menyebutnya sebagai warung pojok legendaris. Hal ini karena warung tersebut konsisten dengan menu yang disajikan dan konsisten dengan harga yang ditawarkan.
“Alhamdulillah saat ini warung kami memiliki 10 orang karyawan. Menu utama warung kami adalah nasi rames, pecel, dan soto. Namun kami juga melayani pesanan atau catering dengan menu sesuai permintaan”, ungkap Hari Pranoto yang juga merupakan menantu Bu Kar.
Hari Pranoto yang turut mengelola warung tersebut pun mengaku senang karena banyak orang yang menjadi pelanggan tetap di warungnya itu.
“Mungkin karena rasa menu makanan yang kami sajikan cocok dengan selera mayoritas pelanggan sehingga kami memiliki pelanggan tetap. Selain itu harganya juga sangat terjangkau dengan porsi makanan yang proporsional. Jumlah pengunjung pun mencapai 200-300 orang per hari”, sebutnya.
Diakuinya bahwa pengunjung warung Pojok Mama Eka sangat beragam, mulai dari masyarakat umum, pegawai kantoran, hingga pelajar dan mahasiswa. “Sebagai wujud rasa syukur, di hari raya idul fitri ini kami menyelenggarakan open house dengan acara makan bersama warga sekitar”, tutup Hari. (Kus)