Tanah Laut (5/1) – Banyak sarjana yang inginnya kerja kantoran. Pakai baju rapi, sepatu mengkilap, dan kerja di ruang ber-AC. Namun tidak demikian dengan Rohmat Ari Wahyudi, pemuda yang merupakan warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Desa Sungai Riam Kabupaten Tanah Laut (Tala) Kalimantan Selatan ini justru sebaliknya. Sejak lulus sebagai Sarjana Pertanian, dirinya justru pulang kampung kembali ke desanya untuk berwirausaha.
Rupanya ia ingin langsung mempraktekkan ilmu yang diperoleh selama kuliah. Wahyu, panggilan akrabnya, pun langsung terjun mengelola perkebunan dan peternakan sapi. Sapi yang dikelola asalnya hanya beberapa ekor saja. Namun kini sudah mencapai puluhan ekor.
Melihat kotoran sapi yang kian menumpuk di kandang, Wahyu pun langsung mendapat ide untuk mengolahnya menjadi pupuk kandang. Usaha pupuk kandang yang dirintis sejak awal tahun 2022 pun kini sudah mulai menampakkan hasil yang cukup menggembirakan.
Bahan baku pupuk kandang buatannya tidak hanya kotoran sapi saja, namun juga kombinasi dengan kotoran ayam dan abu dari pabrik kelapa sawit.
“Proses pengolahannya cukup sederhana, hanya dengan fermentasi biasa saja. Yang jauh lebih penting adalah konsistensi produksi dan pemasaran”, ungkap Wahyu yang kini mampu memproduksi 50 ton per bulan.
Pupuk buatan Wahyu ini rupanya sangat digemari petani sawit di desanya. Tak heran jika sebagian besar pupuk produksinya dibeli oleh para petani sawit.
Namun keberhasilan Wahyu tentu tidak serta merta. Diperlukan kerja keras dan keuletan untuk sampai ke titik ini.
“Dalam menjalankan usaha ini tidaklah mudah, butuh niat dan tekad yang kuat agar usaha ini dapat terus berjalan, suka duka nya dalam menjalankan usaha produksi pupuk ini. Mulai dari produksi hingga pemasaran. Contohnya terkadang konsumen tidak sanggup membayar diawal sehingga dihutang dan akan dibayar pada saat panen serta cuaca yang sering hujan sehingga produksi terhambat”, ungkap ayah dua anak ini.
Meski demikian, dirinya pantang menyerah. Cara mengatasinya ialah dengan terus berusaha dengan gigih sambil selalu melakukan evaluasi.
“Alhamdulillah sudah bisa nyicil membuat rumah kompos agar produksi kompos tidak terhambat oleh cuaca”, ungkapnya.
Meskipun banyak suka dukanya tetapi Wahyu selalu berusaha untuk bertahan hingga akhirnya berhasil seperti saat ini. Hasil usahanya tidak hanya dinikmati sendiri, tetapi juga membawa manfaat bagi orang lain. Wahyu pun kini bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, meskipun jumlah nya belum banyak.
Wahyu pun optimis bahwa usaha pupuk kandang memiliki prospek cerah kedepannya.
Kebutuhan akan pupuk yang semakin tinggi dengan adanya perkebunan kelapa sawit. Juga adanya isu pencemaran lingkungan dan kerusakan lahan petanian dikarenakan input pupuk kimia sintetis, pupuk kimia yang semakin mahal harganya. Membuat pupuk kandang menjadi alternatif utama bagi petani. Harganya lebih terjangkau dan tentu saja ramah lingkungan.
Wahyu pun berpesan kepada generasi muda agar ada yang mau membuka usaha sendiri. Jangan semua pemuda inginnya hanya mencari kerja saja, tapi sebagian juga harus bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri.
“Bagi para pemuda, peluang usaha terbuka lebar di sekitar kita. Tinggal perlu kreativitas dan inovasi untuk mengatasi masalah yang ada di lingkungan sekitar”, pesan Wahyu yang merupakan alumnus Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.
Pencapaian Wahyu pun mendapat apresiasi dari Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Tala, Anton Kuswoyo. Anton menyampaikan bahwa pemuda memang harus mau bekerja keras di usia muda untuk membangun usaha. Agar ketua sudah tua sudah bisa menikmati hasilnya.
“Apalagi zaman sekarang lowongan pekerjaan sangat terbatas. Sedangkan jumlah pencari kerja kian bertambah jumlahnya tiap tahun. Artinya tidak semua pencari kerja mendapatkan pekerjaan. Maka solusinya ya harus mau menciptakan pekerjaan baik secara individu maupun berkelompok. Tentu tidak mudah dan pasti diperlukan mental baja. Tetapi tidak ada yang tidak mungkin. Jika mau berusaha Insya Allah akan berhasil”, pesan Anton.
Di struktur kepengurusan DPD LDII Tala pun ada bagian yang menangani masalah kepemudaan yakni Bagian Pemuda, Olahraga, Seni Budaya, dan Kepanduan. Program di bagian tersebut diantaranya adalah pelatihan dan pembinaan bidang kewirausahaan dan kemandirian bagi pemuda. (Kus)
Lancar barokah pak