Hulu Sungai Utara (10/5) – PAC LDII Desa Sungai Karias, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara secara rutin melaksanakan kegiatan pembinaan anak-anak usia dini hingga Usia mandiri sebagai program berkelanjutan.
Pembinaan kepada generasi penerus melibatkan banyak pihak termasuk orang tua agar terwujud generasi yang alim faqih, berakhlakul karimah dan mandiri yang dikenal dengan program Tri SUkses.
Salah satu yang secara rutin dilakukan adalah musyawarah lima unsur yakni musyawarah yang melibatkan orang tua, tenaga pendidik, pakar pendidik dan pengurus pada Selasa (9/5).
Musyawarah Lima Unsur dimulai pukul 20.30 wita sampai 22 : 00 diawali nasehat dan pengarahan dari Wanhat PAC LDII Desa Sungai Karias
“Musyawarah pembinaan generus ini harus senantiasa dihidup-hidupkan demi tercapainya Tri Sukses Generus binaan LDII di Kab Hulu Sungai Utara” jelas Ketua PAC LDII Desa Sungai Karias, Parmin Bahri.
Ia menambahkan komunikasi, sinergitas pengurus PAC, pakar pendidik, guru, serta orang tua sangat dibutuhkan dalam mendukung program tersebut.
” Karena di pertemuan lima unsur ada banyak saran,masukan dan solusi tentang lancarnya Tri Sukses generus” tandasnya.
Selama ini untuk membantu kelancaran pembinaan LDII membentuk kelompok kerja Penggerak Pembina Generus (PPG) di tiap-tiap DPD Kabupaten/Kota.
Pada tingkatan terbawah (PAC) dibentuklah Kelompok Belajar Mengajar (KBM) dan forum musyawarah 5 unsur yang meliputi dewan penasehat, pengurus, muballigh-muballighat, pakar pendidik dan orang tua. Lima unsur ini adalah pelaksana kegiatan dilapangan yang bertanggung jawab membina anak muda.
Ketua KBM Sungai Karias, H. Abdul Ghani menjelaskan dengan terbentuknya forum PPG dan 5 unsur ini, pembinaan generus bangsa dapat lebih terprogram, terarah dan terukur dalam rangka menciptakan generasi yang profesional religius.
Selain menanamkan ahklak yang baik, LDII juga menanamkan mental yang kuat. Salah satunya dengan mengajarkan pencak silat kepada generasi muda. Pengurus LDII secara tegas melarang remaja binaannya merokok. Begitu Pula melarang remaja bergaul bebas antara pria dan wanita yang bukan mahrom. Termasuk LDII memberikan aturan pakaian remaja wanita yang harus sesuai syariat.
“Dengan intensnya program pembinaan, maka generasi LDII telah dipersiapkan menjadi harapan bangsa. Generasi LDII bertransformasi menjadi generasi masa depan. Sebab itu, dibutuhkan dukungan berbagai pihak kepada LDII dalam menyiapkan generasi bangsa yang profesional religius ini” tutur H Abdul Ghani.
Ia mengajak menelaah pesan yang senantiasa relevan di segala zaman dari tokoh pendidikan kita, Ki Hajar Dewantoro. Pesannya, ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.
“Artinya di depan memberikan teladan, di tengah memberikan bimbingan, dan di belakang memberikan dorongan kepada generasi muda kita ” Pungkasnya. (Jan)