Tabalong (14/7) – Keriuhan suara anak anak usia Paud di gedung serbaguna komplek Masjid Baitul Muchlisin desa Padang Panjang terjadi minggu kedua setiap bulannya, sesekali ditimpali dengan suara ustadz dan ustadzahnya yang membuat suasana semakin meriah.
Mereka bukan sekedar bermain tapi juga belajar dengan aneka permainan dan lomba lomba ringan khas anak usia Paud yang biasa disebut sebagai “caberawit” dikalangan warga LDII.
“Beginilah cara LDII membina generasi penerusnya yang berusia caberawit agar tetap bisa mengikuti pengajian saat orang tua mereka juga mengaji di Masjid” tutur ketua DPD LDII Tabalong, Hipni Rosadi.
Hipni mengatakan tempat pembinaannya dipisah supaya materi khusus caberawit bisa maksimal diterima mereka.
“Alhamdulillah dengan begini semua generasi bisa mengaji diwaktu yang sama, seperti sekarang ini saat pengajian umum selain orang tua dan caberawit ,masih ada pengajian generasi pra remaj dan remaja ditemapt yang berbeda juga” Imbuh Hipni pada Minggu (14/7).
Ia berharap generasi penerus dari usia caberawi, pra remaja hingga remaja bisa terbina dengan baikdan tertanam 29 karakter luhur warga LDII.
Dari data panitia tidak kurang dari 150 anak anak caberawit dari PAC dan PC se Tabalong yang hadir mengikuti pengajian bulanan caberwait di desa Padang Panjang Kecamatan Tanta.
Ustadz Hangkayo salah seorang pengajar menjelaskan pengajian caberawit itu mereka isi dengan pengetahuan tentang adab, cerita nabi dan game ringan yang bersifat mendidik anak anak semakin faham tentang agama.
Ia mengakui pengajian caberawait yang digelar LDII Tabalong sangat bermanfaat dalam pembinaan generus.
“Selain menanamkan 29 karakter luhur, caberawit antar PAC dan PC bisa saling mengenal dan tambah akrab”tutupnya.
Usai pengajian anak anak caberawit mendapatkan bingkisan jajanan sehat dari panitia yang membuat mereka semakin gembira. (rel)
Alhamdulillah Semoga cita-citanya terwujud