Tanah Laut (1/1) – Ratusan remaja Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Tanah Laut (Tala) Kalimantan Selatan mengikuti pengajian akhir tahun 2024. Kegiatan “Ngaji Akhir Tahun” ini menjadi kegiatan rutin tiap malam pergantian tahun. Antusiasme ini dibuktikan dengan tingkat kehadiran yang mencapai 100%.
Remaja LDII Tala mengikuti kegiatan Ngaji Akhir Tahun di tiga lokasi yaitu di Kelurahan Angsau Kecamatan Pelaihari, Desa Martadah Kecamatan Batu Ampar, dan Desa Asam-Asam Kecamatan Jorong.
Ketua LDII Tala, Anton Kuswoyo, mengatakan bahwa kegiatan Ngaji Akhir Tahun adalah bentuk upaya LDII untuk mengarahkan remaja agar melakukan kegiatan positif di malam tahun baru 2025.
“Kegiatan Ngaji Akhir Tahun ini adalah upaya LDII untuk membentengi remaja LDII dari maraknya acara perayaan malam tahun baru yang bersifat hura-hura dan foya-foya. Agar menarik, kegiatan ini juga diisi dengan malam keakraban berupa penampilan pentas seni, pertunjukan silat, serta tentu saja bakar-bakar dan makan bersama”, ungkap Anton.
Anton juga menegaskan bahwa perubahan zaman yang sudah semakin modern ini justru harus dibarengi dengan moralitas tinggi. Ia menyontohkan dengan adanya gadget, maka umumnya anak-anak menjadi hanyut dalam penggunaan gadget hingga lupa belajar dan lupa mengaji.
Di dalam gadget itu sendiri juga menyajikan banyak pengaruh negatif seperti konten pornografi, game online, judi online, penipuan, dan ujaran kebencian. Bahkan bagi anak-anak, kecanduan gadget dapat berakibat sangat buruk begi perkembangan emosi dan tingkah lakunya. Ana-anak jadi gampang marah jika tidak diberikan gadget, waktunya habis sia-sia, kepekaan sosial hilang, gampang depresi, anak menjadi malas, dan banyak lagi dampak negatif lainnya.
Bagi remaja dampak negatifnya maraknya konten-konten pornografi yang akhirnya memperbesar peluang melakukan perzinaan. Belum lagi adanya judi online yang dapat menguras harta benda dalam sekejap. Hingga memicu berbagai kejatahan lainnya.
“Maka momen malam pergantian tahun ini kita jadikan refleksi untuk membekali diri remaja LDII agar mereka terhindar dari penggaruh negatif teknologi digital yang tidak bisa dibendung ini. Yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga moralitas. Karena tanpa dibarengi moral yang baik, maka kemajuan teknologi hanya akan berdampak pada kerusakan. Pada akhirnya moral yang baik akan melahirkan peradaban bangsa yang baik pula”, lanjut Anton.
Sependapat dengan Ketua LDII Tala, Dewan Penasehat DPD LDII Tala, H Rudi Arianto mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari, bahwa Rasulullah bersabda: “Tidak datang satu zaman kecuali zaman sesudahnya lebih buruk daripada zaman sebelumnya.”
“Tahun yang akan datang akan lebih jelek daripada tahun sebelumnya, dipandang dari sisi agama,” tuturnya saat memberi tausyiah agama di hadapan puluhan remaja di Desa Asam-asam.
Di satu sisi perkembangan teknologi yang semakin canggih ini menawarkan banyak manfaat dan kemudahan untuk kita dalam berkomunikasi, mencari informasi, hingga bertransaksi. Namun di sisi lain juga menjadi pintu kemaksiatan dan transaksi haram seperti judi pornografi, prostitusi, LGBT, judi online, miras, narkoba, dll.
“Maka remaja perlu dibekali dengan keimanan dan kefahaman agama agar mereka selamat dari pengaruh negatif teknologi”, tandasnya. (Kus)