Kalimantan Selatan (28/2) – Tim Rukyatul Hilal Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Kalimantan Selatan (Kalsel) lakukan pengamatan Hilal penentuan 1 Ramadan 1446 H pada Jumat (28/2).
Pengamatan hilal dilakukan di dua lokasi yaitu di Pantai Takisung Kabupaten Tanah Laut dan di Rooftop Lantai 6 Kantor Jhonlin Group Kabupaten Tanah Bumbu.
Kedua tim sebelumnya telah mengikuti pelatihan rukyatul hilal di Jakarta selama beberapa hari yang diadakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII. Selain itu kedua tim juga dilengkapi dengan peralatan modern berupa teleskop beserta aplikasi pendukungnya.
Tim Rukyatul Hilal DPW LDII Kalsel mengamati hilal bersama unsur pemerintah daerah setempat. Tim yang bertugas di Tala tampak bersama-sama Sekretaris Daerah, Asisten 1, Kepala Kementerian Agama, Ketua Pengadilan Agama, Pengurus MUI, serta tokoh agama lainnya. Koordinator Tim Rukyatul Hilal DPW LDII Kalsel di Tala, Anton Kuswoyo, menegaskan bahwa setiap tahun setidaknya 3 kali timnya dilibatkan oleh Sekretariat Daerah (Setda) Tala untuk bersama-sama mengamati hilal.
“Sejak tahun 2024 Alhamdulillah kami selalu dilibatkan dalam pengamatan hilal 1 ramadan, 1 syawal, dan 1 zulhijah”, ungkap Anton.
“Meskipun setiap pengamatan kami tidak melihat hilal, karena faktor mendung, namun kegiatan pengamatan hilal bersama-sama ini bermanfaat untuk menjalin silaturrahim dengan tokoh agama dan pemerintah daerah. Kami juga mengamati hilal bersama-sama tim dari Setda Tala, didampingi tim ahli dari Kemenag Tala. Namun kami tidak melihat hilal”, lanjut Anton.
Laporan berita acara hasil pengamatan selanjutnya diserahkan oleh Ketua Pengadilan Agama kepada Sekretaris Daerah. Sedangkan Tim Rukyatul Hilal DPW LDII melaporkan secara online kepada Tim Rukyatul Hilal DPP LDII.
Hal yang sama juga terjadi pada Tim Rukyatul Hilal DPW LDII Kalsel yang bertugas di Kabupaten Tanah Bumbu. Mendung tebal membuat hilal pun tidak terlihat.
Ketua DPW LDII Kalsel, H Dedi Supriatna, mengapresiasi partisipasi Tim Hilal yang bertugas di kedua kabupaten tersebut. Menurutnya apapun hasilnya, melihat hilal atau tidak, selama tim sudah bekerja sesuai prosedur yang benar, itu sudah merupakan keberhasilan.
“Makanya di Indonesia pengamatan hilal dilakukan di banyak titik, hampir di setiap provinsi. Supaya jika di beberapa titik tidak terlihat hilal, namun di titik yang lain terlihat hilal, maka titik yang terlihat itulah yang dijadikan acuan. Selama ini titik pengamatan di Provinsi Aceh yang selalu berhasil melihat hilal”, ungkap Dedi.
Dedi berharap agar tim Rukyatul Hilal DPW LDII Kalsel selalu berkontribusi bersama pemerintah daerah setempat dalam pengamatan hilal. Karena hal ini merupakan salah satu kontribusi yang positif. (Kus)