• DPP LDII Official Website
  • Tentang LDII
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Pengurus
  • Rubrik
  • Kontak
No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Pengurus
  • Rubrik
  • Kontak
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home Berita Nasional

Peneliti Pangan DPP LDII Ingatkan Kearifan Lokal untuk Hadapi Krisis Pangan Dunia

Ketua DPD LDII Tanah Laut, Anton Kuswoyo, sedang merawat kebun hortikultura miliknya

Ketua DPD LDII Tanah Laut, Anton Kuswoyo, sedang merawat kebun hortikultura miliknya

0
SHARES
31
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (1/6) – Efek perang antara Rusia dan Ukraina, pelan tapi pasti mulai terasa di berbagai belahan dunia. Harga makanan berbahan gandum menunjukkan kenaikkan di Eropa dan Timur Tengah. Sementara kenaikan harga minyak bumi juga turut memicu inflasi di berbagai negara.

“Krisis pangan ini belum terlalu terasa efeknya secara signifikan di tanah air, namun kita harus bersiap menghadapinya,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso. 

Ia mengingatkan, perang kali ini menjadi alarm pentingnya kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan. Walhasil, swasembada pangan bukan lagi jargon atau hanya cita-cita, tapi jadi tujuan bangsa Indonesia. 

Menurutnya, dukungan sumber daya alam dan iklim Indonesia, memungkinkan sepanjang musim untuk bercocok tanam merupakan modal yang tidak dimiliki sebagian besar negara di dunia.

KH Chriswanto juga mengatakan pangan yang menyentuh kelangsungan hidup rakyat Indonesia, saat ini terus diimpor. Ia menyontohkan gula, beras, jagung, hingga kedelai yang merupakan komoditas asli Indonesia, bahkan dibudidayakan jauh sebelum Indonesia ada, “Tapi kenyataannya, hari ini masih diimpor karena produksi dan konsumsi tak imbang. Tempe yang jadi lauk sehari-hari kedelainya masih impor,” tegasnya.

Menurutnya, sejak 2018, ketahanan pangan dijadikan salah satu dari delapan program kerja utama LDII. Ia mengingatkan, persoalan pangan menjadi sangat politis, “Pangan bisa jadi alat penekan bangsa lain. Misalnya, negara produsen menolak ekspor dengan alasan untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri. Dan itu bisa menyebabkan harga pangan global naik,” pungkasnya. 

Komoditas seperti jagung dan kedelai, kerap pula diubah menjadi biodiesel. Isu bahan bakar tersebut, juga menyebabkan harga pangan dunia melambung, “Kami mendorong ketahanan pangan dimulai dari unit paling kecil, yakni keluarga,” ujar KH Chriswanto Santoso.

Ketahanan Pangan Keluarga

Hal senada disampaikan Ketua DPP LDII yang juga peneliti masalah pangan, Prof. Rubiyo mengatakan ketahanan pangan dimulai dari keluarga, karena bila setiap keluarga mampu mencukupi pangannya sendiri, maka terbentuk ketahanan pangan masyarakat. 

“Selain itu, keluarga mengetahui apa yang mereka butuhkan dan bagaimana mendapatkan atau memproduksi di sekitar rumah mereka,” tegasnya. Menurut Rubiyo, untuk memproduksi pangan, tiap keluarga bisa memanfaatkan pekarangan dan tak perlu halaman yang sangat luas atau bisa dengan menerapkan model urban farming. 

Dengan mengetahui kebutuhan dan cara mengolahnya, ketahanan dan ketersediaan pangan bahkan kedaulatan pangan Indonesia dapat tercipta.

Ketua DPP LDII Bidang Pengabdian Masyarakat Prof. Rubiyo saat meninjau peternakan sapi. Foto: LINES.

Ia mencontohkan, teknologi saat ini sangat memungkinkan untuk memproduksi pangan sendiri, dari hidroponik, pot, dan untuk kebutuhan protein bisa beternak ikan, “Semua itu bisa dilakukan dengan memanfaatkan pekarangan rumah,” ujarnya.

Mengenai krisis pangan global, bisa diantisipasi rakyat Indonesia dengan kembali kepada kearifan lokal, “Swasembada pangan tahun 1980-an itu bagus, hanya saja mereka yang mengkonsumsi jagung, gaplek, dan sagu berubah mengkonsumsi beras hanya karena takut dibilang miskin. Lambat laun berubah pula budayanya,” ujarnya.

Agroekosistem negara Indonesia dan terdiri dari banyak suku, menurutnya memiliki kearifan lokal berupa makanan pokok yang sifatnya spesifik, dan secara turun temurun diusahakan. Menurutnya, bila jagung, umbi-umbian, sagu, dan pisang bisa diolah sedemikian rupa bisa menghasilkan pangan yang berkualitas. 

“Selain itu juga mempunyai nilai tambah dan sekaligus memiliki daya saing. Mampu mencukupi kebutuhan karbohidrat dan protein sekaligus,” ungkapnya.

Rubiyo mengatakan ketahanan pangan yang dimulai dari keluarga dan melakukan diversifikasi sumber pangan lokal, mampu menciptakan swasembada dan kedaulatan pangan. Dengan demikian, krisis pangan dunia bisa dihadapi dan diadaptasi dengan baik. 

Sementara itu, Ketua DPD LDII Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan, Ir. Anton Kuswoyo, S.Si., M.T., M.Pt. mengungkapkan bahwa sektor pangan ini merupakan sektor yang sangat vital dan selalu diperlukan selama masih ada kehidupan.

“Oleh sebab itu, ini merupakan peluang bagi kita untuk terjun di bidang pangan, baik itu pertanian, perkebunan, peternakan, maupun perikanan. Jika generasi muda enggan menjadi petani atau peternak, maka ini mengakibatkan ancaman kelangkaan pangan di masa depan. Maka kita harus segera ambil bagian dalam bidang pangan”, ungkap Anton yang juga hobi berkebun hortikultura dan beternak kambing ini. 

“Bahkan jika sektor pangan ini dikelola dengan profesional, justru akan mendatangkan keuntungan secara finansial bagi pengelolanya sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Terutama pengelolaan budidayanya, misalnya budidaya tanaman pangan pokok, sayur-sayuran, buah-buahan, maupun peternakan dan perikanan”, tutup Anton. (kim/*)

Previous Post

Ponpes LDII Tanbu Gandeng Puskesmas Darul Azhar Gelar Vaksinasi Booster

Next Post

Hari Lahir Pancasila, LDII Ajak Jadi Momentum Bangun Peradaban di Bidang Moral

Next Post
Hari Lahir Pancasila, LDII Ajak Jadi Momentum Bangun Peradaban di Bidang Moral

Hari Lahir Pancasila, LDII Ajak Jadi Momentum Bangun Peradaban di Bidang Moral

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pos Terbaru

Dorong Pemanfaatan Lahan Sempit Sekitar Rumah, LDII Kota Banjarmasin Bagikan Ratusan Bibit Gratis

Dorong Pemanfaatan Lahan Sempit Sekitar Rumah, LDII Kota Banjarmasin Bagikan Ratusan Bibit Gratis

March 30, 2023
Hemat dan Praktis, Warga LDII Tala Semai Padi di Atas Plastik

Hemat dan Praktis, Warga LDII Tala Semai Padi di Atas Plastik

March 28, 2023
KH Chriswanto Tegaskan Komitmen LDII Terhadap Pancasila Saat Tadarus Kebangsaan

KH Chriswanto Tegaskan Komitmen LDII Terhadap Pancasila Saat Tadarus Kebangsaan

March 26, 2023

Tagline

8 bidang pengabdian LDII akhlakul karimah Anies Baswedan Chriswanto Santoso Covid-19 FKUB KLHK LDII LDII untuk Bangsa Lembaga Dakwah Islam Indonesia lingkungan hidup Nasionalisme NKRI oksigen Pancasila pesantren profesional religius program kampung iklim Vaksin vaksinasi wabah Wisata

Categories

  • Berita Daerah
  • Berita Nasional
  • Ekonomi
  • Muswil Ke-7 DPW LDII Kalsel
  • Nasehat
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Opini
  • Prestasi
  • Uncategorized
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Pengurus
  • Rubrik
  • Kontak

© 2021 Managed by DPP LDII

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang LDII
  • Susunan Pengurus
  • Rubrik
  • Kontak

© 2021 Managed by DPP LDII